Terapkan Teknologi SGH, Petani Milenial Pantau Tanaman Lewat Smartphone

Selasa, 07 Maret 2023 - 22:37 WIB
loading...
A A A
“Jika sinar matahari dari pagi sampai jam 10.00 itu sehat untuk tanaman. Jam 12.00-14.00 itu bersifat membakar. Itu ada sensor yang mengatur secara otomatis, shading akan tertutup mengurangi intensitas matahari masuk. Dipasang alat namanya roof fan shading. Harapannya bisa memberikan hasil produksi lebih optimal,” katanya.

SGH memberikan banyak manfaat bagi pertanian. Di antaranya terjadi efisiensi dan mendorong peningkatan hasil produksi sehingga akan turut mendongkrak pendapatan petani. “Harapan kami akan dapat meningkatkan pendapatan petani,” kata Nyoman Mara.

Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) tidak hanya produksi tanaman hortikultura, tapi juga sebagai pusat pelatihan petani swadaya. “Mahasiswa berbagai daerah hadir ke sini untuk mendapatkan pelatihan langsung oleh ketua bekerja sama dengan P4S lainnya,” katanya.

Agro Eduwisata Promosikan Pertanian
Kehadiran SGH dapat dimanfaatkan sebagai sarana agro eduwisata. Saat ini, Kementan melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menjalankan program agro eduwisata di sejumlah wilayah di Indonesia. Di antaranya di Kabupaten Buleleng, Bali.

Program tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas SDM yang terampil dan mandiri di bidang agro teknologi dan agribisnis dengan potensi wisata dan provitas pertanian di daerah tersebut.

Wisata pendidikan pertanian atau agro eduwisata menjadi alternatif yang menguntungkan untuk mempromosikan pertanian. “Harapan kami hasil produksi meningkat, sekaligus memikat generasi muda untuk bekerja di pertanian,” kata Nyoman Mara.

Teknologi di dalam SGH memberikan motivasi untuk generasi muda agar tertarik pada pertanian. Ini menjadi solusi menarik generasi muda. Teknologi ini bisa mengefisiensi tenaga kerja, memaksimalkan hasil, dan bisa dicintai oleh semua kalangan.

“SGH menjadi salah satu fasilitas kami dalam pengelolaan P4S. Kami adalah pengelola P4S yang memiliki misi sosial bagaimana menyosialisasikan teknologi pertanian,” kata Nyoman Mara.

(Baca juga:Masa Depan Sektor Pertanian di Era Digital)

Pihaknya bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mahasiswa magang. Nyoman Mara bisa memberikan informasi bahwa SGH merupakan solusi masa depan untuk dunia pertanian sehingga bisa mengarah pada kemandirian pangan. “Jangan sampai kita negara agraris, beberapa produk langka, sehingga harus didatangkan dari luar negeri,” katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0986 seconds (0.1#10.140)