Sektor Tambang Tetap Tangguh di Tengah Badai Pandemi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Badai pandemi COVID-19 menyerang semua sektor tanpa terkecuali. Akibatnya, sejumlah target-target harus dikoreksi agar tak menimbulkan mulfiplier efek besar.
Salah satu dampak dirasakan sejumlah perusahaan dalam menjaga agar target usahanya tetap stabil dan tidak mengarah pada kondisi labil.
Apalagi, tak dipungkiri pasca pandemi masuk ke Indonesia banyak perusahaan memutuskan merumahkan karyawannnya, melakukan PHK massal hingga menutup usahanya.
Kondisi ini tentu membuat ekonomi Indonesia terpuruk. Namun, siapa sangka di balik kondisi itu ada sektor yang tetap tangguh di tengah badai keras yang menghantam sendi kehidupan.
Sektor tambang menjadi salah satu penopang ekonomi yang terus bergerak. Bahkan, di tengah pandemi sejumlah perusahaan di Indonesia, khususnya di Sulsel terus menggeliat membuka lapangan kerja baru demi mendorong agar sektor ekonomi terus bergerak.
Di Sulsel diakui, jika sektor pertambangan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah ini. Hal tersebut tercermin dari nilai ekspor dan serapan tenaga kerja di sektor ini yang menunjukkan tren yang positif.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, tercatat nikel sebagai penopang utama nilai ekspor Sulsel yakni berkontribusi sebesar 66,69% atau senilai USD72,29 juta terhadap total ekspor khusus di bulan April 2020.
Angka tersebut meningkat hingga 100,31% jika dibandingkan dengan capaian ekspor nikel di periode yang sama tahun lalu (April 2019) yang hanya mencapai USD36,09 juta. Sementara capaian ekspor nikel periode Januari hingga April 2020 senilai USD246,89 juta atau berkontribusi sebesar 69% terhadap nilai ekspor Sulsel.
Salah satu dampak dirasakan sejumlah perusahaan dalam menjaga agar target usahanya tetap stabil dan tidak mengarah pada kondisi labil.
Apalagi, tak dipungkiri pasca pandemi masuk ke Indonesia banyak perusahaan memutuskan merumahkan karyawannnya, melakukan PHK massal hingga menutup usahanya.
Kondisi ini tentu membuat ekonomi Indonesia terpuruk. Namun, siapa sangka di balik kondisi itu ada sektor yang tetap tangguh di tengah badai keras yang menghantam sendi kehidupan.
Sektor tambang menjadi salah satu penopang ekonomi yang terus bergerak. Bahkan, di tengah pandemi sejumlah perusahaan di Indonesia, khususnya di Sulsel terus menggeliat membuka lapangan kerja baru demi mendorong agar sektor ekonomi terus bergerak.
Di Sulsel diakui, jika sektor pertambangan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah ini. Hal tersebut tercermin dari nilai ekspor dan serapan tenaga kerja di sektor ini yang menunjukkan tren yang positif.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, tercatat nikel sebagai penopang utama nilai ekspor Sulsel yakni berkontribusi sebesar 66,69% atau senilai USD72,29 juta terhadap total ekspor khusus di bulan April 2020.
Angka tersebut meningkat hingga 100,31% jika dibandingkan dengan capaian ekspor nikel di periode yang sama tahun lalu (April 2019) yang hanya mencapai USD36,09 juta. Sementara capaian ekspor nikel periode Januari hingga April 2020 senilai USD246,89 juta atau berkontribusi sebesar 69% terhadap nilai ekspor Sulsel.