Sektor Tambang Tetap Tangguh di Tengah Badai Pandemi
loading...
A
A
A
BLK dianggap menjadi solusi dalam menjawab kebutuhan perusahaan untuk menciptakan tenaga kerja berkompetensi hingga bersertifikasi Standar Nasional Indonesai (SNI), sehingga nantinya lulusan dari BLK ini tak hanya terserap diperusahaan lokal Luwu Timur saja. Tapi juga mampu mengepakkan sayapnya mencari kerja ke luar Luwu Timur seperti skala regional, nasional hingga skala global.
Menurut Ketua DPRD Luwu Timur, Amran Syam, kehadiran BLK ini menjadi hal penting, meski secara spesifik tidak disebutkan dalam Perda Ketenagakerjaan. Namun, kehadirannya dipastikan akan membentuk sebuah peradaban baru dan bagus dalam dunia kerja.
Apalagi, rencana pembentukan BLK ini sangat disupport oleh PT Vale Indonesia tbk yang notabene merupakan perusahaan global.
“Tentunya, jika BLK hadir akan menjadi peradaban baru dalam dunia kerja. Sinergi ini akan menghasilkan tenaga kerja siap pakai tidak saja dibutuhkan diinternal perusahaan beroperasi di Luwu Timur, tapi juga bisa secara global dimana saja,” ujarnya.
Dia optimistis pembentukan BLK ini bisa cepat terwujud, apalagi di Luwu Timur ada PT Vale yang sangat terbuka mengupayakan untuk senantiasa menghadirkan tenaga kerja professional dibidangnya.
Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirrus) Budi Santoso menuturkan, pembentukan BLK tentu menjadi inovasi terbaik, agar nantinya lulusan BLK bisa diserap disemua perusahaan tidak saja Vale. Makanya, disini tentu dibutuhkan peran PT Vale dengan memanfaatkan dana CSR memberikan support ke Pemda dalam membangun BLK.
Tak hanya membantu secara fisik misalnya membangunkan kampusnya, tapi juga menyediakan tenaga didik dari perusahaan agar lulusan memiliki daya saing diluar.
“Jadi nanti BLK itu diisi tenaga pengajar dari PT Vale, yang pastinya sudah berpengalaman. Lalu kemudian, serapan alumninya tentu jangan hanya diarahkan bisa terserap di PT Vale tapi juga bisa diserap secara meluas,” tuturnya.
Apalagi memang, kurikulum BLK itu sangat bagus, karena didalamnya ada pengajaran dan pendidikan. Sehingga luarannya benar-benar memiliki skill yang bagus.
Tak hanya PT Vale yang dijadikan tameng dalam membentuk SDM unggul, Budi Santoso juga berharap peran Disnaker dalam menciptakan tenaga kerja siap pakai.
Menurut Ketua DPRD Luwu Timur, Amran Syam, kehadiran BLK ini menjadi hal penting, meski secara spesifik tidak disebutkan dalam Perda Ketenagakerjaan. Namun, kehadirannya dipastikan akan membentuk sebuah peradaban baru dan bagus dalam dunia kerja.
Apalagi, rencana pembentukan BLK ini sangat disupport oleh PT Vale Indonesia tbk yang notabene merupakan perusahaan global.
“Tentunya, jika BLK hadir akan menjadi peradaban baru dalam dunia kerja. Sinergi ini akan menghasilkan tenaga kerja siap pakai tidak saja dibutuhkan diinternal perusahaan beroperasi di Luwu Timur, tapi juga bisa secara global dimana saja,” ujarnya.
Dia optimistis pembentukan BLK ini bisa cepat terwujud, apalagi di Luwu Timur ada PT Vale yang sangat terbuka mengupayakan untuk senantiasa menghadirkan tenaga kerja professional dibidangnya.
Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirrus) Budi Santoso menuturkan, pembentukan BLK tentu menjadi inovasi terbaik, agar nantinya lulusan BLK bisa diserap disemua perusahaan tidak saja Vale. Makanya, disini tentu dibutuhkan peran PT Vale dengan memanfaatkan dana CSR memberikan support ke Pemda dalam membangun BLK.
Tak hanya membantu secara fisik misalnya membangunkan kampusnya, tapi juga menyediakan tenaga didik dari perusahaan agar lulusan memiliki daya saing diluar.
“Jadi nanti BLK itu diisi tenaga pengajar dari PT Vale, yang pastinya sudah berpengalaman. Lalu kemudian, serapan alumninya tentu jangan hanya diarahkan bisa terserap di PT Vale tapi juga bisa diserap secara meluas,” tuturnya.
Apalagi memang, kurikulum BLK itu sangat bagus, karena didalamnya ada pengajaran dan pendidikan. Sehingga luarannya benar-benar memiliki skill yang bagus.
Tak hanya PT Vale yang dijadikan tameng dalam membentuk SDM unggul, Budi Santoso juga berharap peran Disnaker dalam menciptakan tenaga kerja siap pakai.