Pelonggaran Moneter Diyakini Mampu Kurangi Tekanan Akibat Pandemi

Selasa, 21 Juli 2020 - 12:35 WIB
loading...
Pelonggaran Moneter...
Pelonggaran moneter oleh BI diyakini positif mengurangi tekanan ekonomi yang diakibatkan pandemi Covid-19. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyatakan, partisipasi Bank Indonesia (BI) dalam membantu pemerintah menalangi pembiayaan APBN tahun ini berdampak positif dalam mengurangi tekanan pertumbuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Meskipun relatif terlambat, membaiknya koordinasi dengan pemerintah akan memberikan sinyal positif di sektor keuangan.

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, kebijakan moneter BI yang lebih ekspansif tersebut sejalan dengan langkah-langkah bank sentral di negara-negara lain yang cenderung ekspansif di masa pandemi, diantaranya kebijakan quantitative easing untuk membiayai stimulus fiskal. Bahkan, beberapa bank sentral melakukan injeksi likuiditas langsung ke perekonomian dalam bentuk penyaluran pinjaman kepada UMKM dan pembelian surat utang korporasi.

"Likuiditas global yang berlimpah akibat kebijakan bank sentral yang ekspansif tersebut, membuka peluang aliran modal masuk ke negara-negara berkembang, seperti Indonesia,yang menawarkan imbal hasil yang cukup tinggi," ujar Piter saat diskusi online CORE Midyear Review 2020 di Jakarta, Selasa (21/7/2020).

(Baca Juga: Ikut Tanggung Beban Negara, BI Akan Beli SBN Rp397 Triliun Tahun Ini)

Dengan adanya aliran modal asing yang masuk, rupiah mengalami penguatan sejak bulan April dan saat ini cukup stabil di kisaran Rp14.000-an. Selain faktor likuiditas global yang melimpah, sambung Piter, faktor lain yang juga menurunkan tekanan pelemahan kepada rupiah adalah membaiknya current account yang dipicu oleh menurunnya impor akibat pembatasan aktivitas ekonomi di tengah wabah Covid-19.

Menurut dia, stabilnya rupiah memberi ruang kepada BI untuk terus melonggarkan kebijakan moneter. Selama tahun 2020 Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan, menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM), dan melakukan pembelian SBN di pasar perdana.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Cadangan Devisa Maret...
Cadangan Devisa Maret 2025 Meningkat Jadi USD157,1 Miliar, Ini 2 Sumber Utamanya
Siapa Penasihat Ekonomi...
Siapa Penasihat Ekonomi Trump yang Paling Berpengaruh Sehingga Kebijakannya Sangat Kontroversial?
Gara-gara Tarif Trump,...
Gara-gara Tarif Trump, Rupiah Ambruk Nyaris Tembus Rp17.000 per Dolar AS
Trump Kenakan Tarif...
Trump Kenakan Tarif Impor 32% ke Indonesia, Ini yang Dilakukan BI
JK Beberkan Dampak Tarif...
JK Beberkan Dampak Tarif Trump terhadap Ekonomi Indonesia
PetroChina Jabung Ciptakan...
PetroChina Jabung Ciptakan Multiplier Effect Ekonomi Jambi
Resmi Diberhentikan,...
Resmi Diberhentikan, Ini 3 Pejabat Tinggi BI yang Jadi Komisaris Bank BUMN
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
Strategi Hilirisasi...
Strategi Hilirisasi Petrokimia Gresik Dorong Perekonomian Nasional
Rekomendasi
Saul Canelo Alvarez...
Saul Canelo Alvarez Sindir Rekor Tak Terkalahkan Floyd Mayweather Jr: Dia Seharusnya Kalah Lawan Oscar De La Hoya
Lukashenko Sebut Sekutu...
Lukashenko Sebut Sekutu NATO Sekarang Diam setelah Belarusia Dilindungi Senjata Nuklir Rusia
Menjaga Relevansi Bisnis...
Menjaga Relevansi Bisnis di Era Dinamis lewat Conference
Berita Terkini
Proaktif Dalam Pelayanan...
Proaktif Dalam Pelayanan Haji, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
11 menit yang lalu
Harga Emas Malas Bergerak...
Harga Emas Malas Bergerak Dibanderol Rp1.896.000/Gram, Berikut Rincian Lengkapnya
1 jam yang lalu
Tetangga Indonesia Menolak...
Tetangga Indonesia Menolak Tawaran China untuk Gandengan Tangan Melawan Tarif AS
2 jam yang lalu
China Setop Ekspor Logam...
China Setop Ekspor Logam Tanah Jarang dan Mineral Kritis Gegara Tarif Baru Trump
4 jam yang lalu
Potensi Panas Bumi Indonesia...
Potensi Panas Bumi Indonesia Terbesar Kedua di Dunia, Penopang Transisi Energi
11 jam yang lalu
Awas! Tarif Baru Trump...
Awas! Tarif Baru Trump Bisa Mengancam Penerimaan Pajak
12 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved