Gawat, Banyak Karyawan AJB Bumiputera Diteror Nasabahnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemelut yang terjadi di AJB Bumiputera semakin mencemaskan para agen dan karyawan perusahaan asuransi tertua di Indonesia tersebut. Para agen dan karyawan terus mendapatkan teror dari para pemegang polis yang menuntut haknya. Berbagai ancaman dari tuduhan, hingga didatangi ke rumah harus dihadapi oleh mereka.
Salah satu agen AJB Bumiputera, Luida Gurning di Sumatera Utara, mengkhawatirkan perlakuan pemegang polis yang mendatangi rumahnya. Sementara dirinya mengaku tidak mengetahui bagaimana kejelasan solusi dari AJB Bumiputera ataupun OJK.
"Para agen harus menghadapi kemarahan pemegang polis. Mereka datang ke rumah. Saya khawatir ini bisa berbahaya," ujar Luida dalam diskusi virtual hari ini di Jakarta.
Dia mengaku paham para nasabah tersebut mendatangi agen karena tidak mendapatkan solusi dari kantor cabang AJB Bumiputera. Nasabah yang marah tentu melampiaskan ke agen yang dianggap sebagai bagian dari AJB Bumiputera. ( Baca juga:LinkedIn Pangkas 960 Karyawan, Dampak Pandemi Corona )
"Saya sudah katakan agar nasabah menghubungi kantor AJB Bumiputera. Saya juga tidak mengetahui apa rencana manajemen untuk penyelesaian," ujarnya.
Ketua Umum Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa, dan Asuransi (SP NIBA) AJB Bumiputera Rizki Yudha Pratama berharap, permasalahan yang terus berlangsung dapat segera mendapatkan solusi dan jalan keluar.
“Beberapa waktu lalu kami sudah membahasnya dengan DPR RI terkait cara untuk menyelamatkan Bumiputera,” ujar Rizki.
Rizki menambahkan, harapannya saat ini ada tiga, yakni segera terealisasinya penyelesaian atau pembayaran polis-polis nasabah yang telah jatuh tempo, bantuan dari pemerintah dan regulator yang dalam hal ini ialah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyelesaikan permasalahan, serta suasana aman dan nyaman bagi para pekerja Bumiputera dalam melakukan pekerjaan.
“Kami para pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia ingin mendapatkan keamanan dan kenyamanan dalam melakukan pekerjaan. Karena kami sering kali dipojokkan bahkan diancam oleh nasabah yang menagih haknya,” tambahnya.
Salah satu agen AJB Bumiputera, Luida Gurning di Sumatera Utara, mengkhawatirkan perlakuan pemegang polis yang mendatangi rumahnya. Sementara dirinya mengaku tidak mengetahui bagaimana kejelasan solusi dari AJB Bumiputera ataupun OJK.
"Para agen harus menghadapi kemarahan pemegang polis. Mereka datang ke rumah. Saya khawatir ini bisa berbahaya," ujar Luida dalam diskusi virtual hari ini di Jakarta.
Dia mengaku paham para nasabah tersebut mendatangi agen karena tidak mendapatkan solusi dari kantor cabang AJB Bumiputera. Nasabah yang marah tentu melampiaskan ke agen yang dianggap sebagai bagian dari AJB Bumiputera. ( Baca juga:LinkedIn Pangkas 960 Karyawan, Dampak Pandemi Corona )
"Saya sudah katakan agar nasabah menghubungi kantor AJB Bumiputera. Saya juga tidak mengetahui apa rencana manajemen untuk penyelesaian," ujarnya.
Ketua Umum Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa, dan Asuransi (SP NIBA) AJB Bumiputera Rizki Yudha Pratama berharap, permasalahan yang terus berlangsung dapat segera mendapatkan solusi dan jalan keluar.
“Beberapa waktu lalu kami sudah membahasnya dengan DPR RI terkait cara untuk menyelamatkan Bumiputera,” ujar Rizki.
Rizki menambahkan, harapannya saat ini ada tiga, yakni segera terealisasinya penyelesaian atau pembayaran polis-polis nasabah yang telah jatuh tempo, bantuan dari pemerintah dan regulator yang dalam hal ini ialah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyelesaikan permasalahan, serta suasana aman dan nyaman bagi para pekerja Bumiputera dalam melakukan pekerjaan.
“Kami para pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia ingin mendapatkan keamanan dan kenyamanan dalam melakukan pekerjaan. Karena kami sering kali dipojokkan bahkan diancam oleh nasabah yang menagih haknya,” tambahnya.
(uka)