Dahlan Iskan 'Setuju' Indonesia Jadi Eksperimen Vaksin Covid-19 China

Kamis, 23 Juli 2020 - 08:15 WIB
loading...
Dahlan Iskan Setuju...
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, negara manapun bebas untuk menerima atau menolak tawaran menjadi tempat uji coba vaksin Covid-19 . Saya sih mau terima. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berharap agar vaksin yang mujarab untuk pencegahan Covid-19 bisa secepatnya terwujud. Oleh karena itu, Ia setuju apabila Indonesia menjadi negara tujuan vaksin yang baru-baru ini diluncurkan oleh China.

(Baca Juga: Bio Farma: Sampel Uji Klinis Vaksinasi Covid Berjumlah 1.620 Orang )

Kendati demikian, ada rumor yang beredar bahwa vaksin ini masih belum secara penuh melewati uji laboratorium di China. Menurut Dahlan, hal ini harusnya dikesampingkan, karena nyatanya, vaksin ini sudah berada di tahap III uji coba.

"Ini kan di tahap III dari uji coba, prosedurnya memang harus dilakukan di sebanyak mungkin negara dan gen manusia. Negara manapun bebas untuk menerima atau menolak tawaran itu. Saya sih mau terima," ujar Dahlan dalam webinar di Jakarta, Rabu (22/7) malam.

(Baca Juga: Uji Vaksin Corona Asal China, Jokowi: BUMN Siap Produksi 100 Juta Dosis/Tahun )

Dia menjelaskan bahwa ada beberapa tahap uji coba vaksin. Tahap I uji coba biasanya dites ke 60 orang sebagai sampel, hanya untuk mengetahui efek samping. Setelah terbukti tidak ada efek samping, baru dilanjutkan ke tahap kedua.

"Tahap II uji coba itu dilakukan untuk mengetes efektivitas vaksin, karena itu, vaksinnya diuji coba kepada lebih banyak orang dari berbagai kalangan dan usia. Tahap II pun sudah lulus, sehingga berlanjut ke tahap III harus di banyak negara," ungkap Dahlan.

(Baca Juga: Dahlan Iskan: Dilanda Pandemi Besar, Kok Tidak Ada Terobosan Besar? )

Menurut dia, uji coba vaksin ini sah dan aman-aman saja, karena sudah lolos uji coba tahap I dan II. Sehingga, tidak ada hal yang perlu dicemaskan masyarakat terkait uji coba vaksin ini.

"Kalau Indonesia, menurut saya, harus mau jadi sampel, terlebih uji coba tahap III butuh sekitar 300-3.000 orang. Di Indonesia dipilih 1.600 orang dari berbagai variasi suku dan usia, jadi bisa dimonitor lebih jauh," tutur Dahlan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1126 seconds (0.1#10.140)