Airlangga: Ekonomi RI Tumbuh 5,31% Tertinggi Kedua di G20
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perekonomian Indonesia tumbuh 5,31% sepanjang tahun lalu. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kinerja tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan terbesar kedua di antara kelompok G20.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,31%, tertinggi kedua di G20 setelah Arab Saudi. Lembaga keuangan internasional seperti International Monetary Fund (IMF) mengapresiasi performa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diatas rata-rata pertumbuhan global," ujar Airlangga melalui pernyataannya, Selasa (23/5/2023).
Hal itu disampaikan dalam pertemuan daring dengan American Indonesian Chamber of Commerce (AICC) pada Senin (22/5). Pertemuan tersebut dihadiri oleh Presiden AICC, Wayne Forrest, dan CEO Freeport- McMoRan, Richard Adkerson beserta sejumlah perwakilan perusahaan AS.
Airlangga mengatakan bahwa ekonomi Indonesia tahun lalu menunjukkan kinerja yang baik dengan tingkat ketahanan tinggi, inflasi terkendali, dan risiko resesi yang rendah. Pencapaian ekonomi Indonesia tersebut dapat dicapai di tengah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian.
Di sektor transisi energi, Indonesia melihat potensi peluang investasi yang besar dari AS dengan adanya Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII). "Komitmen investasi untuk proyek infrastruktur berkelanjutan sebesar USD600 miliar telah diumumkan oleh PGII, dengan negara berkembang sebagai prioritas investasi," ucap Airlangga.
Hal itu sebagai upaya untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Pertumbuhan ekonomi nasional yang kian impresif perlu diselaraskan dengan ketersediaan pasokan energi bagi masyarakat.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,31%, tertinggi kedua di G20 setelah Arab Saudi. Lembaga keuangan internasional seperti International Monetary Fund (IMF) mengapresiasi performa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diatas rata-rata pertumbuhan global," ujar Airlangga melalui pernyataannya, Selasa (23/5/2023).
Hal itu disampaikan dalam pertemuan daring dengan American Indonesian Chamber of Commerce (AICC) pada Senin (22/5). Pertemuan tersebut dihadiri oleh Presiden AICC, Wayne Forrest, dan CEO Freeport- McMoRan, Richard Adkerson beserta sejumlah perwakilan perusahaan AS.
Airlangga mengatakan bahwa ekonomi Indonesia tahun lalu menunjukkan kinerja yang baik dengan tingkat ketahanan tinggi, inflasi terkendali, dan risiko resesi yang rendah. Pencapaian ekonomi Indonesia tersebut dapat dicapai di tengah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian.
Di sektor transisi energi, Indonesia melihat potensi peluang investasi yang besar dari AS dengan adanya Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII). "Komitmen investasi untuk proyek infrastruktur berkelanjutan sebesar USD600 miliar telah diumumkan oleh PGII, dengan negara berkembang sebagai prioritas investasi," ucap Airlangga.
Baca Juga
Hal itu sebagai upaya untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Pertumbuhan ekonomi nasional yang kian impresif perlu diselaraskan dengan ketersediaan pasokan energi bagi masyarakat.
(nng)