Bandel, KRAS Satu-Satunya Emiten BUMN yang Telat Kirim Laporan Keuangan 2022

Senin, 12 Juni 2023 - 14:21 WIB
loading...
Bandel, KRAS Satu-Satunya Emiten BUMN yang Telat Kirim Laporan Keuangan 2022
BEI mengungkapkan, dari 50 emiten yang terlambat mengirimkan laporan keuangan auditan tahun buku 2022, salah satunya ada perusahaan pelat merah. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia atau BEI mengungkapkan, dari 50 emiten yang terlambat mengirimkan laporan keuangan auditan tahun buku 2022, salah satunya ada perusahaan pelat merah. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS menjadi satu-satunya emiten BUMN yang belum menuntaskan tanggung jawabnya itu kepada investor.



Menurut lampiran pengumuman BEI per 6 Juni 2023, KRAS tidak kunjung melaporkan kinerja keuangannya itu. "Iya (KRAS). Kita sudah umumkan kemarin buat perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan udah SP1, SP2, sudah ada dendanya, juga SP3," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, Senin (12/6/2023).



Sebelumnya BEI telah memberi saham KRAS sebuah notasi khusus 'L' akibat molor penyampaian laporan keuangannya. BEI juga menerbitkan Surat Peringatan (SP) III dengan denda material sebesar Rp150 juta.

Berdasarkan catatan MNC Portal Indonesia hingga Senin (12/6/2023), KRAS masih belum mengumumkan laporan keuangan full-year 2022. Anehnya, perseroan justru telah menerbitkan laporan keuangan kuartal I/2023 yang mengalami rugi sebesar USD19,8 juta.

MNC Portal Indonesia berusaha menghubungi Sekretaris Perusahaan KRAS. Namun, hingga berita ini diturunkan, perseroan belum memberikan tanggapan.

Berkaca dari kondisi keuangan tiga bulan pertama 2023, KRAS mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 2,05%, menjadi USD689,8 juta. Ini dipengaruhi volume penjualan baja sebesar 10,31% menjadi 611.000 ton dari sebelumnya 554.000 ton.

Satu yang bisa dikulik dari kondisi keuangan KRAS pada akhir 2022 (tercantum di lapkeu Q1-2023) adalah terkait neraca 2022 (non-audited). Per 31 Desember 2022, KRAS membukukan akumulasi kerugian mencapai USD2,19 miliar. Angka ini naik dari jumlah saldo laba rugi mencapai USD2,18 miliar.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1462 seconds (0.1#10.140)