Wah! Orang Kaya Bakal Kecipratan Subsidi Kendaraan Listrik, Ini Penjelasan Luhut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Upaya pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik melalui pemberian subsidi nampaknya belum membuahkan hasil optimal. Hal ini terlihat dari minimnya minat masyarakat terhadap subsidi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Untuk itu, pemerintah berencana memperluas sasaran insentif kendaraan listrik. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah membuka opsi untuk memberikan insentif kepada masyarakat kelas atas alias orang kaya. Adapun untuk saat ini, insentif untuk KBLBB memang baru menyasar kelas ekonomi menengah ke bawah.
"Mungkin kita buka lebih lebar, jadi bisa bukan hanya kelas bawah aja, mungkin sampai ke kelas atas," kata Luhut saat ditemui di tempat kerjanya, dikutip Selasa (13/6/2023).
Dia mengakui minimnya peminat terhadap subsidi kendaraan listrik roda dua. Padahal, kebijakan subsidi untuk program KBLBB sudah berlaku sejak 20 Maret 2023.
Di mana, pemerintah memberikan subsidi diskon harga rata-rata sebesar Rp7 juta per unit. Adapun syaratnya harus diproduksi di dalam negeri, di mana satu NIK hanya berhak untuk satu kali pembelian. "Kalau mobil nggak, kalau motor ini kita masih melihat satu bulan ke depan," tukas purnawirawan TNI itu.
Guna mempercepat konversi kendaraan listrik, Luhut akan mengumpulkan berbagai kepala daerah untuk sosialisasikan program insentif tersebut.
"Saya akan bikin zoom ke seluruh pimpinan daerah untuk mensosialisasikan ini supaya mereka tahu insentif yang bisa didapatkan, kan di daerah banyak yang belum dapet, tapi banyak orang yang bilang apa namanya, mobil elektrik ini apa iya menyelesaikan masalah," beber menteri asal Sumatera Utara.
Sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memaparkan anggaran subsidi kendaraan listrik termasuk sepeda motor, mobil dan bus akan mencapai Rp9,2 triliun pada 2024. Besarannya sebanyak Rp1,4 triliun bantuan pembelian sepeda motor listrik untuk 200.000 unit.
Namun, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, anggaran subsidi untuk kendaraan listrik roda dua tahun 2024 turun, dari sebelumnya Rp1,4 triliun menjadi Rp350 miliar. Dia mengatakan, penurunan ini didorong oleh beberapa faktor.
Untuk itu, pemerintah berencana memperluas sasaran insentif kendaraan listrik. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah membuka opsi untuk memberikan insentif kepada masyarakat kelas atas alias orang kaya. Adapun untuk saat ini, insentif untuk KBLBB memang baru menyasar kelas ekonomi menengah ke bawah.
"Mungkin kita buka lebih lebar, jadi bisa bukan hanya kelas bawah aja, mungkin sampai ke kelas atas," kata Luhut saat ditemui di tempat kerjanya, dikutip Selasa (13/6/2023).
Dia mengakui minimnya peminat terhadap subsidi kendaraan listrik roda dua. Padahal, kebijakan subsidi untuk program KBLBB sudah berlaku sejak 20 Maret 2023.
Di mana, pemerintah memberikan subsidi diskon harga rata-rata sebesar Rp7 juta per unit. Adapun syaratnya harus diproduksi di dalam negeri, di mana satu NIK hanya berhak untuk satu kali pembelian. "Kalau mobil nggak, kalau motor ini kita masih melihat satu bulan ke depan," tukas purnawirawan TNI itu.
Guna mempercepat konversi kendaraan listrik, Luhut akan mengumpulkan berbagai kepala daerah untuk sosialisasikan program insentif tersebut.
"Saya akan bikin zoom ke seluruh pimpinan daerah untuk mensosialisasikan ini supaya mereka tahu insentif yang bisa didapatkan, kan di daerah banyak yang belum dapet, tapi banyak orang yang bilang apa namanya, mobil elektrik ini apa iya menyelesaikan masalah," beber menteri asal Sumatera Utara.
Sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memaparkan anggaran subsidi kendaraan listrik termasuk sepeda motor, mobil dan bus akan mencapai Rp9,2 triliun pada 2024. Besarannya sebanyak Rp1,4 triliun bantuan pembelian sepeda motor listrik untuk 200.000 unit.
Namun, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, anggaran subsidi untuk kendaraan listrik roda dua tahun 2024 turun, dari sebelumnya Rp1,4 triliun menjadi Rp350 miliar. Dia mengatakan, penurunan ini didorong oleh beberapa faktor.