Bahlil Sebut Ekonomi Global Sedang Tidak Baik-baik Saja, Begini Sebabnya

Senin, 19 Juni 2023 - 18:31 WIB
loading...
Bahlil Sebut Ekonomi Global Sedang Tidak Baik-baik Saja, Begini Sebabnya
Menteri Bahlil menerangkan, ada beberapa peristiwa besar yang menghancurkan ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir yang membuat kondisi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menerangkan, ada beberapa peristiwa besar yang menghancurkan ekonomi global . Diawali perang dagang antara Amerika dan China di tahun 2016-2017 yang meluluhlantakkan ekonomi global.

"Belum selesai perang dagang antara China dan Amerika, datang pandemi Covid-19 hampir semua negara kena, melahirkan dua masalah besar, pemulihan pandemi dan pemulihan ekonomi," ujar Bahlil saat menyampaikan orasi ilmiah dalam acara Wisuda Universitas Muhammadiyah Jakarta, Senin (19/6/2023).



Belum selesai permasalahan pandemi Covid-19, muncul perang antara Rusia dengan Ukraina yang berdampak besar terhadap ekonomi dunia termasuk Indonesia.

"Indonesia kena dalam konteks (perang) Ukraina sama Rusia. Harga minyak kita dari 2022 APBN itu hanya USD63 sampai USD70 per barel, begitu perang (Ukraina-Rusia) naik harganya USD100 sampai USD120 per barel," ungkap Bahlil.



Bahlil menjelaskan, konsumsi minyak Indonesia dalam satu hari mencapai 1,5 juta barel, sedangkan Indonesia hanya mampu memproduksi minyak sebanyak 700 ribu barel per hari yang menyebabkan Indonesia harus impor sebanyak 800 ribu barel per hari untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri.

Tak hanya minyak, harga gandum juga mengalami lonjakan akibat dari perang antara Ukraina dan Rusia, padahal 100% gandum yang ada di Indonesia merupakan hasil dari impor. "Kita impor 100%, enggak ada memang gandum tumbuh di Indonesia," tuturnya.

Bahlil mengungkapkan, saat ini yang perlu diantisipasi oleh Indonesia adalah potensi ketegangan politik antara Taiwan dan China di Laut China. "Mudah-mudahan ini tidak terjadi, karena kalau ini terjadi akan berdampak langsung kepada pertumbuhan ekonomi nasional kita," ucap Bahlil.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1791 seconds (0.1#10.140)