Perang Chip, AS dan Belanda Siap Beri Pukulan Telak ke China

Jum'at, 30 Juni 2023 - 22:00 WIB
loading...
Perang Chip, AS dan...
AS dan Belanda siap untuk memberikan pukulan telak kepada para pembuat chip China. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dan Belanda siap untuk memberikan pukulan telak kepada para pembuat chip China dengan membatasi lebih lanjut penjualan alat pembuatan chip.

Kebijakan tersebut sebagai bagian dari upaya berkelanjutan kedua negara untuk mencegah teknologi mereka digunakan untuk memperkuat militer China. Sementara, Belanda berencana untuk membatasi peralatan tertentu dari ASML dan perusahaan lain.

AS diperkirakan akan melangkah lebih jauh dan menggunakan kekuasaaannya untuk membatasi penjualan perlatan chip ke China. Namun, Pemerintah Belanda dan ASML menolak berkomentar, demikian pula Departemen Perdagangan AS, yang mengawasi kontrol ekspor.



Mengutip Reuters, AS pada Oktober lalu telah memberlakukan pembatasan ekspor pada pengiriman alat pembuatan chip ke China dari Lam Research and Applied Materials dengan alasan keamanan nasional, dan melobi negara-negara lain dengan pemasok utama untuk mengadopsi pembatasan serupa.

Juru bicara Kedutaan Besar China Liu Pengyu di Washington mengecam langkah tersebut dan mengatakan bahwa AS dengan sengaja memblokade dan menghambat perusahaan-perusahaan China serta secara paksa merelokasi industri dan mengatakan bahwa China akan mengikuti perkembangan dengan seksama dan dengan tegas menjaga kepentingan sendiri.

Jepang, rumah bagi pembuat peralatan chip Nikon Corp dan Tokyo Electron Ltd, sejak itu telah mengadopsi peraturan untuk membatasi ekspor 23 jenis peralatan manufaktur semikonduktor yang akan mulai berlaku pada 23 Juli.

Pemerintah Belanda juga berencana mengumumkan peraturan baru dengan persyaratan lisensi untuk lini produk terbaik kedua ASML, peralatan semikonduktor deep ultra violet (DUV). Mesin ASML yang paling canggih, mesin litografi EUV ultra violet ekstrem sudah dibatasi, dan belum pernah dikirim ke China.

ASML mengatakan pada bulan Maret bahwa mereka memperkirakan peraturan Belanda akan mempengaruhi TWINSCAN NXT: 2000i dan model yang lebih canggih. Tetapi model DUV perusahaan yang lebih tua, seperti yang disebut TWINSCAN NXT: 1980Di, juga dapat disimpan dari sekitar enam fasilitas China oleh AS.

Fasilitas tersebut akan diidentifikasi melalui peraturan AS yang baru yang memungkinkan AS untuk membatasi peralatan asing. Peraturan baru Bakan segera berlaku pada September setelah publikasi.

Berdasasrkan aturan baru itu akan membutuhkan lisensi jika ingin mengekspor bahan baku pembuatan chio China, termasuk pabrik yang dioperasikan oleh SMIC, pembuat chip terbesar di China. Namun lisensi tersebut kemungkinan besar akan ditolak, menurut salah satu sumber yang mengatahui permasalahan tersebut.



Aturan AS diperkirakan akan berlaku untuk ASML, pembuat peralatan chip terkemuka di dunia dan perusahaan terbesar di Belanda karena sistemnya mengandung suku cadang dan komponen AS. Bukan hal yang aneh bagi AS untuk memodifikasi proposal sebelum menetapkan peraturan sehingga waktu dan batasannya dapat berubah.

ASML adalah perusahaan peralatan chip terbesar di Eropa karena dominasinya dalam litografi, salah satu langkah utama dalam proses pembuatan chip komputer. Perusahaan lain yang mungkin terkena dampak dari peraturan baru Belanda ini termasuk perusahaan deposisi lapisan atom ASM International. Juru bicara perusahaan yang berbasis di Almere ini menolak berkomentar.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Diguncang Tarif Trump,...
Diguncang Tarif Trump, Rupiah Merana dan Surat Utang RI Tertekan
Uni Eropa Balas Tarif...
Uni Eropa Balas Tarif Trump: Produk AS Terancam Kena Pajak 25%
BRICS: Tidak Ada yang...
BRICS: Tidak Ada yang Akan Percaya Dolar AS Lagi!
Perang Dagang Sedikit...
Perang Dagang Sedikit Mereda, Trump Batalkan Ancaman Tarif 50% untuk Kanada
Abaikan Soal Sanksi...
Abaikan Soal Sanksi Rusia, AS Desak G7 Lebih Galak ke China
Perang Dagang Meluas,...
Perang Dagang Meluas, China-Kanada Saling Tampar Tarif Impor
Negara Tetangga Indonesia...
Negara Tetangga Indonesia Ini Ekspor ke AS Rp2.232 Triliun di Tengah Perang Tarif
Efek Dahsyat Perang...
Efek Dahsyat Perang Tarif Trump, AS Tambah 151.000 Pekerjaan
Banyak Negara Siap Gabung...
Banyak Negara Siap Gabung BRICS, Menlu India: Aliansi Ini Tidak Seperti NATO
Rekomendasi
Kondisi Genetik Langka,...
Kondisi Genetik Langka, Gadis Ini Tak Merasakan Sakit Bahkan usai Ditabrak Mobil
Nurul Arifin: Tidak...
Nurul Arifin: Tidak Ada Alasan bagi Letkol Teddy Mundur dari TNI karena Menjabat Seskab
Suparman Reborn 4: Anting...
Suparman Reborn 4: Anting Aneu Dicuri oleh Duo Maling, Suparman Segera Bertindak
Berita Terkini
Transaksi Pembelian...
Transaksi Pembelian Beton Kini Lebih Mudah dengan Dompet Digital
3 menit yang lalu
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
16 menit yang lalu
THR PNS Cair 17 Maret...
THR PNS Cair 17 Maret 2025 , Pemerintah Siapkan Anggaran Rp49,9 Triliun
38 menit yang lalu
Realisasi Program Makan...
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp710,5 Miliar, Jangkau 2 Juta Penerima
1 jam yang lalu
Pabrik MinyaKita Tak...
Pabrik MinyaKita Tak Sesuai Takaran Resmi Ditutup, Ini Pemiliknya
1 jam yang lalu
TBS Energi Tumbuh Positif...
TBS Energi Tumbuh Positif di Tengah Transformasi Bisnis Berkelanjutan
2 jam yang lalu
Infografis
Inggris-Prancis Siap...
Inggris-Prancis Siap Pimpin Koalisi Tentara ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved