Suku Bunga AS Naik ke Level Tertinggi dalam 22 Tahun, Bos The Fed Bilang Begini

Kamis, 27 Juli 2023 - 12:18 WIB
loading...
Suku Bunga AS Naik ke...
The Fed menaikkan suku bunga Amerika Serikat ke level tertinggi dalam 22 tahun sebagai upaya menstabilkan harga. Bos The Fed, Jerome Powell memberikan, sedikit petunjuk terkait arah selanjutnya. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Federal Reserve atau The Fed menaikkan suku bunga Amerika Serikat ke level tertinggi dalam 22 tahun sebagai upaya menstabilkan harga. Keputusan bank sental AS itu mengangkat suku bunga acuan ke kisaran 5,25% hingga 5,5%.



Bos The Fed, Jerome Powell memberikan, sedikit petunjuk terkait arah selanjutnya. Dimana kenaikan ini menjadi yang kesebelas sejak awal 2022, saat The Fed menaikkan suku bunga untuk mencoba mendinginkan ekonomi terbesar di dunia itu dan meredam inflasi.

"Kami akan melakukan pertemuan demi pertemuan," kata Ketua The Fed, Jerome Powell pada konferensi pers setelah pengumuman tersebut.

"Sangat mungkin bahwa kami akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan September, jika diperlukan. Dan saya juga akan mengatakan mungkin saja kita akan memilih untuk tetap stabil," katanya.



Keputusan The Fed datang menjelang pertemuan bank sentral di Eropa dan Jepang. Di Inggris, di mana inflasi mencapai 7,9%, Bank of England secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga utamanya saat pertemuan berikutnya pada 3 Agustus dari level 5% saat ini.

Di AS, beberapa analis mengatakan, apa yang dilakukan The Fed cukup efektif. Inflasi di AS mencapai 3% pada bulan Juni. Angka itu sudah turun jauh dari puncaknya melebihi 9% pada tahun lalu saat harga-harga meningkat pada laju tercepat dalam empat dekade.

"Kami pikir mereka berada pada titik di mana suku bunga dana Fed cukup ketat untuk memperlambat ekonomi, memperlambat aktivitas dan memungkinkan inflasi cenderung lebih rendah," kata Kathy Bostjancic, kepala ekonom di perusahaan asuransi, Nationwide Mutual.

Ia juga menambahkan, bahwa dia tidak berharap kembali terjadi kenaikan lebih lanjut tahun ini.

The Fed telah menaikkan suku bunga dari mendekati nol kurang dari 18 bulan yang lalu, untuk mengakhiri era pinjaman murah yang dimulai selama krisis keuangan.

Langkah-langkah tersebut menjadi hantaman bagi publik dengen mambuat pinjaman yang lebih mahal untuk rumah, ekspansi bisnis dan aktivitas lainnya. Secara teori, seharusnya mengurangi permintaan pinjaman dan mendorong tabungan, akhirnya mendinginkan ekonomi dan mempersulit perusahaan untuk menaikkan harga.

Tetapi ekonomi di AS telah bertahan lebih baik daripada yang diperkirakan banyak orang sejauh ini - terutama di pasar tenaga kerja, di mana pekerjaan terus meningkat begitu juga dengan upah.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1435 seconds (0.1#10.140)