Bos Inalum Buka-bukaan Soal Rencana Pra-IPO di 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium ( Inalum ), Danny Praditya mengungkapkan, pihaknya bakal melakukan prapenawaran umum saham perdana atau pra- IPO di tahun depan. Padahal, wacana IPO ini telah bergulir sejak tahun lalu.
"Awalnya direncanakan ada wacana untuk IPO untuk inalum tahun 2024 tapi melihat kondisi dan kesiapan direncanakan di 2024 baru akan pra-IPO," jelasnya ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Diungkapkan Danny, salah satunya dengan melakukan unlock value bersama kemitraan strategis dengan sejumlah perusahaan aluminium kelas global. "Dan kita akan unlock value inalum dgn melakukan strategic alliance dengan estabilished global player industri alumunium," terangnya.
Ia bilang, pihaknya juga telah melakukan beberapa inisiatif terkait hal tersebut. Namun yang akan menjadi prioritas pihaknya yaitu mengembangkan ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) Ecosystem oleh PT Indonesia Battery Corporation (IBC) .
"Dan yang menjadi inisiatif strategis menopang kinerja keuangan inalum adalah melalui inorganic growth dengan project Calcined Petroleum Coke (CPC) serta penyertaan modal tambang garam untuk produksi caustic soda yang diperlukan oleh Smelter Grade Alumia Refinery (SGAR) di Kalimantan Barat," tutupnya.
"Awalnya direncanakan ada wacana untuk IPO untuk inalum tahun 2024 tapi melihat kondisi dan kesiapan direncanakan di 2024 baru akan pra-IPO," jelasnya ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Diungkapkan Danny, salah satunya dengan melakukan unlock value bersama kemitraan strategis dengan sejumlah perusahaan aluminium kelas global. "Dan kita akan unlock value inalum dgn melakukan strategic alliance dengan estabilished global player industri alumunium," terangnya.
Ia bilang, pihaknya juga telah melakukan beberapa inisiatif terkait hal tersebut. Namun yang akan menjadi prioritas pihaknya yaitu mengembangkan ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) Ecosystem oleh PT Indonesia Battery Corporation (IBC) .
"Dan yang menjadi inisiatif strategis menopang kinerja keuangan inalum adalah melalui inorganic growth dengan project Calcined Petroleum Coke (CPC) serta penyertaan modal tambang garam untuk produksi caustic soda yang diperlukan oleh Smelter Grade Alumia Refinery (SGAR) di Kalimantan Barat," tutupnya.
(akr)