Kurs Rupiah Tertahan di Rp15.327 Saat Ancaman Perang Dagang AS-China Kembali Membayangi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hari ini ditutup stagnan di level Rp15.327, setelah sebelumnya ditutup melemah. Pergerakan kurs rupiah disinyalir masih dibayangi sentimen global dan domestik.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS dibayangi memburuknya retorika antara Washington dan China, terutama setelah laporan menyatakan bahwa Tiongkok meminta pejabat pemerintah untuk berhenti menggunakan iPhone Apple, mendorong dolar terus menguat.
"Pergerakan ini juga terjadi ketika data ekonomi dari Tiongkok terus memberikan gambaran suram mengenai perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut, sehingga meningkatkan kekhawatiran atas lambatnya pemulihan pasca-COVID di negara tersebut," tulis Ibrahim dalam risetnya, Jumat (8/9/2023).
Selain itu, Pasar khawatir akan lebih banyak gangguan dalam perdagangan global yang berasal dari perang dagang China-AS yang kembali terjadi, karena beberapa anggota parlemen AS juga menyerukan larangan menyeluruh terhadap ekspor teknologi ke Tiongkok.
Kekhawatiran The Fed muncul menjelang pertemuan bulan September. Data yang kuat mengenai klaim pengangguran dan harga sektor jasa, yang dirilis awal pekan ini, meningkatkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memiliki lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi.
Meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada level tertinggi dalam 20 tahun pada akhir bulan ini, bank sentral juga diperkirakan akan mempertahankan pesan hawkishnya di tengah inflasi yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat.
Dari sentimen internal, Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei konsumen pada Agustus 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.
"Khususnya, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2023 sebesar 125,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,5 pada Juli 2023," kata Ibrahim.
Meningkatnya keyakinan konsumen pada Agustus 2023 didorong oleh tetap kuatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Pembelian Barang Tahan Lama.
Dalam laporan bulan Agustus 2023, keyakinan konsumen terpantau meningkat pada seluruh kategori pengeluaran, kecuali pada responden dengan pengeluaran Rp3,1-4 juta. Berdasarkan usia, keyakinan konsumen pada Agustus 2023 juga terpantau optimis pada seluruh kategori usia responden.
Optimisme responden terhadap penghasilan saat ini dibandingkan enam bulan yang lalu meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-3 juta. Berdasarkan kelompok usia, peningkatan indeks terjadi pada hampir seluruh kelompok usia responden.
Selanjutnya, persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini juga terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Indeks tercatat meningkat terutama pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan sarjana.
Menurut kelompok usia, ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini tercatat meningkat pada hampir seluruh kelompok usia responden. Berdasarkan sentimen di atas, mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif dan cenderung ditutup melemah di rentang Rp15.310 - Rp15.400 per USD.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS dibayangi memburuknya retorika antara Washington dan China, terutama setelah laporan menyatakan bahwa Tiongkok meminta pejabat pemerintah untuk berhenti menggunakan iPhone Apple, mendorong dolar terus menguat.
"Pergerakan ini juga terjadi ketika data ekonomi dari Tiongkok terus memberikan gambaran suram mengenai perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut, sehingga meningkatkan kekhawatiran atas lambatnya pemulihan pasca-COVID di negara tersebut," tulis Ibrahim dalam risetnya, Jumat (8/9/2023).
Selain itu, Pasar khawatir akan lebih banyak gangguan dalam perdagangan global yang berasal dari perang dagang China-AS yang kembali terjadi, karena beberapa anggota parlemen AS juga menyerukan larangan menyeluruh terhadap ekspor teknologi ke Tiongkok.
Kekhawatiran The Fed muncul menjelang pertemuan bulan September. Data yang kuat mengenai klaim pengangguran dan harga sektor jasa, yang dirilis awal pekan ini, meningkatkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memiliki lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi.
Meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada level tertinggi dalam 20 tahun pada akhir bulan ini, bank sentral juga diperkirakan akan mempertahankan pesan hawkishnya di tengah inflasi yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat.
Dari sentimen internal, Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei konsumen pada Agustus 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.
"Khususnya, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2023 sebesar 125,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,5 pada Juli 2023," kata Ibrahim.
Meningkatnya keyakinan konsumen pada Agustus 2023 didorong oleh tetap kuatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Pembelian Barang Tahan Lama.
Dalam laporan bulan Agustus 2023, keyakinan konsumen terpantau meningkat pada seluruh kategori pengeluaran, kecuali pada responden dengan pengeluaran Rp3,1-4 juta. Berdasarkan usia, keyakinan konsumen pada Agustus 2023 juga terpantau optimis pada seluruh kategori usia responden.
Optimisme responden terhadap penghasilan saat ini dibandingkan enam bulan yang lalu meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-3 juta. Berdasarkan kelompok usia, peningkatan indeks terjadi pada hampir seluruh kelompok usia responden.
Selanjutnya, persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini juga terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Indeks tercatat meningkat terutama pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan sarjana.
Menurut kelompok usia, ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini tercatat meningkat pada hampir seluruh kelompok usia responden. Berdasarkan sentimen di atas, mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif dan cenderung ditutup melemah di rentang Rp15.310 - Rp15.400 per USD.
(akr)