Wall Street Dibuka Koreksi Dibayangi Kekhawatiran Inflasi Imbas Lonjakan Harga Minyak

Selasa, 12 September 2023 - 23:23 WIB
loading...
Wall Street Dibuka Koreksi Dibayangi Kekhawatiran Inflasi Imbas Lonjakan Harga Minyak
Wall Street mengalami koreksi pada pembukaan perdagangan, Selasa (12/9) waktu setempat. Dimana kenaikan harga minyak mentah belakangan ini menimbulkan kekhawatiran baru terkait potensi lonjakan inflasi. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Tiga indeks utama Wall Street mengalami koreksi pada pembukaan perdagangan, Selasa (12/9) waktu setempat. Kenaikan harga minyak mentah belakangan ini menimbulkan kekhawatiran baru terkait potensi lonjakan inflasi .

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,28% di 34.567,30 sedangkan, indeks S&P 500 (SPX) melemah 0,36% menjadi 4.471,30. Selanjutnya Nasdaq Composite (IXIC) jatuh 0,46% menjadi 13.854,46.



Investor masih menantikan rilis indeks harga konsumen (CPI) yang bakal diumumkan Rabu depan (13/9). Pembacaan pelaku pasar terhadap inflasi menjadi sentimen pergerakan bursa mengingat kenaikannya bakal membuat bank sentral (Federal Reserve) mempertimbangkan lonjakan suku bunga.

"Publik masih sedikit khawatir mengenai kenaikan harga energi yang agresif dalam beberapa pekan terakhir," kata Chairman Great Hill Capital LLC, Thomas Hayes, dilansir Reuters, Selasa (12/9/2023).



Indikator FedWatch malam ini melihat adanya peluang 93% The Fed akan menahan bunga acuan pada pertemuan mereka pada 19-20 September mendatang. Sementara sebesar 53% membaca hal yang sama dalam rapat Fed pada November.

Selain kabar dari inflasi AS, pelaku pasar modal Negeri Paman Sam juga tengah menunggu keputusan bank sentral Eropa (ECB) pada Kamis depan (14/9). Analis memprediksi ECB akan mempertahankan suku bunga setelah sembilan kenaikan berturut-turut.

Sementara itu harga minyak mentah melonjak 2% mendekati level tertinggi 10 bulan karena OPEC memprediksi pasokan yang ketat ke depannya. Patokan harga minyak global yakni Brent naik di atas USD91 per barel, dan West Texas Intermediate mencapai USD89, keduanya mencapai level tertinggi baru untuk tahun ini.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2144 seconds (0.1#10.140)