Partisipasi Akuntan Milenial di Era Pandemi Dibayangi Resesi

Sabtu, 01 Agustus 2020 - 22:46 WIB
loading...
Partisipasi Akuntan Milenial di Era Pandemi Dibayangi Resesi
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Era pandemi Covid-19, banyak elemen-elemen usaha yang mengalami penurunan. Banyak negara di dunia telah mengalami resisi, seperti Korea Selatan dan Singapura. Di Indonesia, kekuatan ekonomi ditopang dari konsumsi domestik (kebutuhan rumah tangga).

Dosen Akuntansi Lembaga Program PSDKU UNDIP Imam Prayogo mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia memberikan berbagai stimulus ekonomi guna sektor usaha mampu bertahan di era pandemi tak terkecuali UMKM. (Baca juga: Jerit Pelaku UMKM di Lembang Terancam Bangkrut Akibat Pandemi COVID-19 )

Indonesia juga dalam proses berubahan menjadi “Birokasi Kelas Dunia 2025” sesuai Perpes No.81 Tahun 2010 dalam Tranformasi Birokrasi. Itu artinya, pemerintah menerapkan layanan publik kepada masyarakat secara optimal.

“Pemerintah (Republik Indonesia) sudah berusia 70 tahun lebih, saja masih mau melakukan perubahan (baik). Kita sebagai generasi milenial penerus bangsa harus dapat membuat terobosan dan inovasi terhadap kemajuan bangsa Indonesia,” kata Imam Prayogo sebagai narasumber webinar Perkumpulan Akuntan Muda di Jakarta, Sabtu (1/9/2020).

Lebih lanjut, Imam Prayogo, menjelaskan generasi milenial khususnya dari bidang akuntansi, diharap memiliki visi-misi kedepan secara profesional dan kompetensi dalam kemajuan bangsa Indonesia. Perdalam bidang ilmu dan skill, seperti membuat laporan keuangan, menganalisa laporan keuangan, dan mereview laporan keuangan.

Masyarakat Indonesia sejatinya kreatif dan inovatif, namun perlu diberikan ruang dan jalan yang tepat. Hal ini dapat mempercepat perkembangan kemajuan Indonesia.

Akuntan milenial harus memiliki sertifikasi keahlian dan dapat diperoleh ketika masih berstatus mahasiswa, seperti Certified Accountant (CA), Registered Securities Analyst (RSA), dan lainnya. (Baca juga: Lulusan Asal Kamboja Positif COVID-19, Layanan FT UGM Ditutup Sementara )

Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Haryajid Ramelan, menambahkan bahwa banyak negara yang dalam penanganan Covid-19 memberikan stimulus buat perekonomian negaranya dan setiap negara stimulusnya berbeda-beda. Untuk penanganan Covid-19 di Indonesia membentuk Gugus tugas penanganan yang selalu Update data tentang Covd-19.

Sektor UMKM misal, mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia kucuran dana bantuan sebagai stimulus guna bertahan dan mampu bangkit dari keterpurukan disaat pandemi ini.

“Dilihat dari sisi investasi pasar modal dengan kondisi Covid-19 akan ada potensi gagal bayar untuk jangka pendek selama Covid-19 tapi untuk jangka panjang akan menguntungkan," jelas Haryajid.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1166 seconds (0.1#10.140)