Upaya Meningkatkan Kompetensi Pekerja Perempuan di Sektor Perikanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perempuan dinilai memiliki peran yang sangat penting dalam industri kelautan dan perikanan di Indonesia. Perempuan mewakili 42% angkatan kerja di sektor tersebut.
Melihat angka ini, Aruna (integrated fisheries commerce di Indonesia) berkomitmen untuk memberdayakan perempuan pesisir dengan mengajak mereka untuk bergabung sebagai Aruna Picker. Di Aruna Hub yang terletak di Kendari, Herliana adalah salah seorang di antaranya.
Sebagai seorang single parent, Herliana menghidupi empat orang anak dengan menjadi Picker Aruna. Di Aruna Hub Kendari, Herliana membantu Aruna untuk mengupas, menyortir, dan mengelompokkan grade komoditas tangkapan Nelayan Aruna, misalnya kepiting rajungan.
Aruna secara reguler melakukan banyak program pelatihan bagi para Aruna Picker yang diisi oleh tim quality control (QC) Aruna dan beberapa picker profesional yang telah ditunjuk oleh Aruna.
"Kami diberi pelatihan teknis mengenai cara mengupas rajungan, apa saja yang perlu diperhatikan saat kami melakukannya. Misalnya, kami tidak diperkenankan untuk memakai make up, perhiasan. Ini dilakukan untuk menghindari adanya kontaminasi pada komoditas yang kami olah. Pada akhirnya, hasil sortiran kami akan diproses lebih lanjut di pabrik yang memiliki standar yang jauh lebih ketat lagi," kata Herlina dikutip Sabtu (14/10/2023).
Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, menyatakan, pelatihan itu meliputi QC. Memahami bahwa QC merupakan salah satu faktor yang sangat krusial untuk dijaga, Aruna mengajarkan standar-standar yang harus Aruna Picker penuhi untuk tetap menjaga kualitas dari berbagai komoditas yang mereka handle.
"Kami menurunkan langsung tim QC kami untuk membimbing mereka di lapangan. Ada saatnya juga kami mengundang pihak ketiga untuk ikut memberi pelatihan pada Aruna Picker," kata Utari.
Herliana mengungkap bahwa dirinya merasakan secara nyata manfaat dari pelatihan-pelatihan tersebut untuk pekerjaan sebagai Aruna Picker. Menurutnya pekerjaan itu mampu membuat dirinya menghidupi keluarga.
"Saya orang tua single dari empat orang anak. Saya pikir, dengan kenyataan yang demikian, akan berat bagi saya buat bertahan hidup. Namun, dengan pelatihan-pelatihan dan pekerjaan saya sekarang, saya jadi sadar, ternyata saya masih ada kemampuan yang menghasilkan. Cita-cita saya adalah saya bisa menyekolahkan anak-anak hingga jenjang perkuliahan," tandas Herlina.
Melihat angka ini, Aruna (integrated fisheries commerce di Indonesia) berkomitmen untuk memberdayakan perempuan pesisir dengan mengajak mereka untuk bergabung sebagai Aruna Picker. Di Aruna Hub yang terletak di Kendari, Herliana adalah salah seorang di antaranya.
Sebagai seorang single parent, Herliana menghidupi empat orang anak dengan menjadi Picker Aruna. Di Aruna Hub Kendari, Herliana membantu Aruna untuk mengupas, menyortir, dan mengelompokkan grade komoditas tangkapan Nelayan Aruna, misalnya kepiting rajungan.
Aruna secara reguler melakukan banyak program pelatihan bagi para Aruna Picker yang diisi oleh tim quality control (QC) Aruna dan beberapa picker profesional yang telah ditunjuk oleh Aruna.
"Kami diberi pelatihan teknis mengenai cara mengupas rajungan, apa saja yang perlu diperhatikan saat kami melakukannya. Misalnya, kami tidak diperkenankan untuk memakai make up, perhiasan. Ini dilakukan untuk menghindari adanya kontaminasi pada komoditas yang kami olah. Pada akhirnya, hasil sortiran kami akan diproses lebih lanjut di pabrik yang memiliki standar yang jauh lebih ketat lagi," kata Herlina dikutip Sabtu (14/10/2023).
Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, menyatakan, pelatihan itu meliputi QC. Memahami bahwa QC merupakan salah satu faktor yang sangat krusial untuk dijaga, Aruna mengajarkan standar-standar yang harus Aruna Picker penuhi untuk tetap menjaga kualitas dari berbagai komoditas yang mereka handle.
"Kami menurunkan langsung tim QC kami untuk membimbing mereka di lapangan. Ada saatnya juga kami mengundang pihak ketiga untuk ikut memberi pelatihan pada Aruna Picker," kata Utari.
Herliana mengungkap bahwa dirinya merasakan secara nyata manfaat dari pelatihan-pelatihan tersebut untuk pekerjaan sebagai Aruna Picker. Menurutnya pekerjaan itu mampu membuat dirinya menghidupi keluarga.
"Saya orang tua single dari empat orang anak. Saya pikir, dengan kenyataan yang demikian, akan berat bagi saya buat bertahan hidup. Namun, dengan pelatihan-pelatihan dan pekerjaan saya sekarang, saya jadi sadar, ternyata saya masih ada kemampuan yang menghasilkan. Cita-cita saya adalah saya bisa menyekolahkan anak-anak hingga jenjang perkuliahan," tandas Herlina.
(uka)