Stabilitas Sistem Keuangan Terjaga, Tapi NPL Cenderung Naik

Selasa, 04 Agustus 2020 - 17:22 WIB
loading...
Stabilitas Sistem Keuangan Terjaga, Tapi NPL Cenderung Naik
Stabilitas sistem keuangan hingga Juni disebut masih baik dengan permodalan dan likuiditas serta profil risiko yang masih terjaga. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan hingga Juni 2020 stabilitas sistem keuangan nasional tetap baik dimana permodalan dan likuiditas serta profil risiko masih relatif terjaga. Namun, diakui dampak dari pandemi Covid-19 ke depan terhadap penurunan fungsi intermediasi dan peningkatan risiko kredit serta likuiditas perlu dicermati.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, rasio kecukupan modal atau CAR pada bank umum konvensional (BUK) naik menjadi 22,5%. Sementara rasio kredit bermasalah (NPL nett) turun menjadi 1,13% dan NPL gross naik 3,11%.

(Baca Juga: Eks Petinggi BI Wanti-Wanti, Jangan Terlena dengan Data Perbankan yang Tersaji)

Tren meningkatnya NPL di sektor perdagangan besar, pengolahan, dan rumah tangga memiliki porsi 57% dari total kredit. Berdasarkan jenis penggunaan kredit, NPL tertinggi pada Kredit modal kerja (3,96%).

"NPL mengalami tren peningkatan, sedangkan kenaikan CAR karena penyaluran kredit yang menurun," ujar Wimboh saat konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (4/8/2020).

Rasio LDR juga mengalami penurunan menjadi 88,6%. Sementara dari sisi intermediasi, pertumbuhan kredit mencapai Rp5.549,24 triliun atau turun dari posisi Mei 2020 sebesar Rp5.583,25 triliun.

(Baca Juga: Obat Kuat Bos OJK Pulihkan Ekonomi, Apa Saja?)

"Penurunan kredit terutama terjadi pada BUKU 3. Sementara perlambatan kredit didorong oleh kredit modal kerja yang terkontraksi," ungkapnya.

Kredit sektor perdagangan (17% dari total kredit) juga kembali terkontraksi. Dengan demikian secara bulanan, seluruh kredit per jenis penggunaan terpantau turun.

Di tengah menurunnya kinerja kredit, OJK mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan menjadi Rp6.260,46 triliun dibandingkan posisi Mei 2020 sebesar Rp6.174,57 triliun.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6262 seconds (0.1#10.140)