Sederet Fakta Ekonomi Israel Akibat Perang: Mesin Duit Utamanya Hancur
loading...
A
A
A
3. Pengangguran Membeludak
Kementerian Tenaga Kerja Israel melaporkan bahwa 764.000 warga negara, hampir seperlima dari angkatan kerja Israel, menganggur karena evakuasi, penutupan sekolah yang mewajibkan tanggung jawab pengasuhan anak, atau panggilan tugas cadangan.
4. Proyek Konstruksi Mangkrak
Beberapa proyek konstruksi Israel untuk sementara terhenti karena mereka mengandalkan eksploitasi buruh Palestina. Financial Times melaporkan bahwa Zionis “kesal melihat para pekerja Arab memegang alat-alat berat,” sehingga mereka “tidak ingin ada pekerja Palestina di sana.” Pencabutan hak tersebut terjadi meskipun banyak perusahaan terpaksa meminta sumbangan agar tetap bertahan.
Salah satu proyek yang mangkrak adalah Atlas Hotel, sebuah jaringan butik yang membuka 16 fasilitasnya di seluruh negara. Perusahaan telah memohon kepada pemasok, kontak di luar negeri, pelanggan, dan bahkan staf mereka sendiri untuk mendapatkan dukungan keuangan.
5. Sektor Pariwisata Terganggu
Meski terdapat upaya yang gigih sepanjang tahun 2022 untuk menghidupkan kembali pariwisata, pada bulan Oktober terjadi penurunan besar-besaran, 76% dari tahun ke tahun. Aksi pejuang Hamas semakin menghancurkan perjalanan, dengan penerbangan harian ke dan dari Bandara Ben Gurion anjlok dari 500 menjadi hanya 100.
Dengan tidak adanya tanda-tanda berakhirnya perang, dan para pemukim Zionis berbondong-bondong melarikan diri, tampaknya Tel Aviv tidak akan kembali menjadi tujuan liburan populer dalam waktu dekat.
6. Sektor Teknologi Hancur
Sektor teknologi yang menjadi andalan ekonomi Israel telah luluh lantak akibat serangan pejuang Hamas. Laporan yang diterbitkan oleh “think tank” Start-Up Nation Policy Institute (SNPI) Tel Aviv mengungkapkan prospek yang suram.
Kementerian Tenaga Kerja Israel melaporkan bahwa 764.000 warga negara, hampir seperlima dari angkatan kerja Israel, menganggur karena evakuasi, penutupan sekolah yang mewajibkan tanggung jawab pengasuhan anak, atau panggilan tugas cadangan.
4. Proyek Konstruksi Mangkrak
Beberapa proyek konstruksi Israel untuk sementara terhenti karena mereka mengandalkan eksploitasi buruh Palestina. Financial Times melaporkan bahwa Zionis “kesal melihat para pekerja Arab memegang alat-alat berat,” sehingga mereka “tidak ingin ada pekerja Palestina di sana.” Pencabutan hak tersebut terjadi meskipun banyak perusahaan terpaksa meminta sumbangan agar tetap bertahan.
Salah satu proyek yang mangkrak adalah Atlas Hotel, sebuah jaringan butik yang membuka 16 fasilitasnya di seluruh negara. Perusahaan telah memohon kepada pemasok, kontak di luar negeri, pelanggan, dan bahkan staf mereka sendiri untuk mendapatkan dukungan keuangan.
5. Sektor Pariwisata Terganggu
Meski terdapat upaya yang gigih sepanjang tahun 2022 untuk menghidupkan kembali pariwisata, pada bulan Oktober terjadi penurunan besar-besaran, 76% dari tahun ke tahun. Aksi pejuang Hamas semakin menghancurkan perjalanan, dengan penerbangan harian ke dan dari Bandara Ben Gurion anjlok dari 500 menjadi hanya 100.
Dengan tidak adanya tanda-tanda berakhirnya perang, dan para pemukim Zionis berbondong-bondong melarikan diri, tampaknya Tel Aviv tidak akan kembali menjadi tujuan liburan populer dalam waktu dekat.
6. Sektor Teknologi Hancur
Sektor teknologi yang menjadi andalan ekonomi Israel telah luluh lantak akibat serangan pejuang Hamas. Laporan yang diterbitkan oleh “think tank” Start-Up Nation Policy Institute (SNPI) Tel Aviv mengungkapkan prospek yang suram.