5 Perusahaan Jumbo Siap IPO, Nilai Indikasi di Atas Rp500 Miliar

Senin, 04 Desember 2023 - 13:59 WIB
loading...
5 Perusahaan Jumbo Siap IPO, Nilai Indikasi di Atas Rp500 Miliar
OJK melaporkan perusahaan dalam daftar antrean atau pipeline penawaran umum perdana saham. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) menyebut, terdapat lima perusahaan dalam daftar antrean atau pipeline penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Kelima perusahaan tersebut dijadwalkan mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun 2024.

"Saat ini masih ada 64 perusahaan yang ada di pipeline, lima di antaranya memiliki nilai indikasi di atas Rp500 miliar. Ini indikasi awal, kami belum tahu bagaimana tahun depan, tergantung situasi ekonomi global," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam konferensi pers secara daring pada Senin (4/12/2023).



Hingga 30 November 2023, OJK mencatat terdapat 96 rencana penawaran umum pada pipeline. Di mana paling banyak adalah rencana IPO. Adapun, nilai indikatif dari rencana penawaran umum sebesar Rp41,11 triliun.

Sementara itu, hingga akhir November 2023, total penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp230,59 triliun. Secara rinci, sebanyak 74 perusahaan melakukan IPO dengan nilai emisi sebesar Rp52,99 triliun.

Selanjutnya, total himpunan dana di pasar modal juga dikontribusikan oleh 21 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nilai emisi sebesar Rp50,99 triliun, sebanyak 11 penerbitan Efek Bersifat Utang atau Sukuk tercatat memiliki nilai emisi Rp10,47 triliun, serta Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap I, II dan seterusnya memiliki nilai emisi sebesar Rp116,14 triliun.



Lebih lanjut, OJK menargetkan penghimpunan dana di pasar modal dapat mencapai Rp175 hingga Rp200 triliun di 2024 mendatang. Target tersebut tidak jauh berbeda dengan target OJK di tahun 2023 ini.

"Kami ini tetap optimistis terhadap 2024, tapi tetap konservatif. Dalam menargetkan tahun depan sama dengan tahun lalu antara Rp175 hingga Rp200 triliun," imbuh Inarno.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1210 seconds (0.1#10.140)