Kemenkop Bekali UMKM Sulsel Pelatihan Kewirausahaan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kementerian Koperasi dan UMKM RI membekali sebanyak 160 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pelatihan kewirausahaan di DMaleo hotel, Selasa (10/8/2020).
Pelatihan tersebut diikuti perwakilan UMKM dari fashion dan pemuda.
Mengangkat tema “KUMKM Eksis dan Mampu Beradaptasi pada Masa Pandemi dan New Normal COVID”, pelatihan dibuka Kadis Koperasi dan UMKM Sulsel Abd Malik Faisal dan dihadiri Kabid Pemberdayaan dan Pengembangan KUKM Sulsel, Abdul Azis Bennu, Kepala Bidang Pengembangan Organisasi Kependidikan Kemenkop UMKM, Eko Heriyono dan Kabid Pemberdayaan Kewirausahaan, Wisnu Gunadi.
Kepala Bidang Pengembangan Organisasi Kependidikan Kemenkop UMKM, Eko Heriyono menjelaskan, secara nasional ada 570 UMKM yang diikutkan pada program ini, di mana mereka memperoleh pelatihan pemasaran kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan bagi pemula dan pelatihan ventilator bagi umum dan fashion.
"Melalui pelatihan ini diharapkan UMKM bisa tetap eksis dan bisa beradaptasi dengan masa pandemi, sehingga dampaknya bisa ke keluarganya dan masyarakat dan bisa meningkatkan perekonomian di Sulsel,” tuturnya.
Tak hanya itu, kata dia, secara nasional diharapkan UMKM bisa naik kelas dan bisa terus mengembangkan usahanya.
Eko mengungkapkan, tak hanya memberi pelatihan tentunya diberikan pula stimulus bantuan khususnya bagi wirausaha pemula Rp13 juta per orang dengan target penerima sebanyak 1.200 orang se-Indonesia.
“Awal tahun ditargetkan penerima bantuan wirausaha pemula sebanyak 1.200 dengan alokasi dana Rp15,6 miliar. Diharapkan penyalurannya bisa dimulai di tahun ini pascatatanan normal baru sehingga dapat dimanfaatkan UMKM,” ungkapnya.
Untuk jenis UMKM yang mendapatkan program ini didominasi makanan dan minuman, yang memang paling banyak merasakan dampaknya.
Sementara itu, Kadis Koperasi dan UKM Sulsel, Abd Malik Faisal mengapresiasi program yang dihadirkan Kemenkop, khususnya bidang kewirausahaan dan program.
Tentunya, program ini dapat meningkatkan usaha UMKM karena mereka bisa mendapatkan kemudahan fasilitas untuk menggairahkan usahanya.
“Pelatihan ini diharapkan dapat menggairahkan produktivitas wirausaha UMKM agar bisa terus berkembang, utamanya dalam meningkatkan skill mereka dalam meneruskan usahanya,” terangnya.
Dia menambahkan, se-Sulsel lebih dari 1 juta UMKM merasakan dampak pandemi , hanya saja kriteria dampaknya bervariasi setiap daerah karena karakteristiknya berbeda-beda.
“Paling terdampak usaha mikro mencapai 900 ribu UMKM, karena mereka tidak memiliki saving karena modal yang dimanfaatkan untuk tetap eksis. Sehingga, tidak bisa bergerak. Makanya, sangat disyukuri adanya pelatuhan ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, Malik Faisal mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengusulkan bantuan permodalan usaha mikro Rp2,4 juta dari presiden berupa dana hibah, diharapkan 150 ribu UMKM bisa mendapatkan bantuan tersebut.
Pelatihan tersebut diikuti perwakilan UMKM dari fashion dan pemuda.
Mengangkat tema “KUMKM Eksis dan Mampu Beradaptasi pada Masa Pandemi dan New Normal COVID”, pelatihan dibuka Kadis Koperasi dan UMKM Sulsel Abd Malik Faisal dan dihadiri Kabid Pemberdayaan dan Pengembangan KUKM Sulsel, Abdul Azis Bennu, Kepala Bidang Pengembangan Organisasi Kependidikan Kemenkop UMKM, Eko Heriyono dan Kabid Pemberdayaan Kewirausahaan, Wisnu Gunadi.
Kepala Bidang Pengembangan Organisasi Kependidikan Kemenkop UMKM, Eko Heriyono menjelaskan, secara nasional ada 570 UMKM yang diikutkan pada program ini, di mana mereka memperoleh pelatihan pemasaran kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan bagi pemula dan pelatihan ventilator bagi umum dan fashion.
"Melalui pelatihan ini diharapkan UMKM bisa tetap eksis dan bisa beradaptasi dengan masa pandemi, sehingga dampaknya bisa ke keluarganya dan masyarakat dan bisa meningkatkan perekonomian di Sulsel,” tuturnya.
Tak hanya itu, kata dia, secara nasional diharapkan UMKM bisa naik kelas dan bisa terus mengembangkan usahanya.
Eko mengungkapkan, tak hanya memberi pelatihan tentunya diberikan pula stimulus bantuan khususnya bagi wirausaha pemula Rp13 juta per orang dengan target penerima sebanyak 1.200 orang se-Indonesia.
“Awal tahun ditargetkan penerima bantuan wirausaha pemula sebanyak 1.200 dengan alokasi dana Rp15,6 miliar. Diharapkan penyalurannya bisa dimulai di tahun ini pascatatanan normal baru sehingga dapat dimanfaatkan UMKM,” ungkapnya.
Untuk jenis UMKM yang mendapatkan program ini didominasi makanan dan minuman, yang memang paling banyak merasakan dampaknya.
Sementara itu, Kadis Koperasi dan UKM Sulsel, Abd Malik Faisal mengapresiasi program yang dihadirkan Kemenkop, khususnya bidang kewirausahaan dan program.
Tentunya, program ini dapat meningkatkan usaha UMKM karena mereka bisa mendapatkan kemudahan fasilitas untuk menggairahkan usahanya.
“Pelatihan ini diharapkan dapat menggairahkan produktivitas wirausaha UMKM agar bisa terus berkembang, utamanya dalam meningkatkan skill mereka dalam meneruskan usahanya,” terangnya.
Dia menambahkan, se-Sulsel lebih dari 1 juta UMKM merasakan dampak pandemi , hanya saja kriteria dampaknya bervariasi setiap daerah karena karakteristiknya berbeda-beda.
“Paling terdampak usaha mikro mencapai 900 ribu UMKM, karena mereka tidak memiliki saving karena modal yang dimanfaatkan untuk tetap eksis. Sehingga, tidak bisa bergerak. Makanya, sangat disyukuri adanya pelatuhan ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, Malik Faisal mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengusulkan bantuan permodalan usaha mikro Rp2,4 juta dari presiden berupa dana hibah, diharapkan 150 ribu UMKM bisa mendapatkan bantuan tersebut.
(luq)