Usai Kirim Tolak Angin ke Arab, Bos Sido Muncul 'Ketagihan' Ekspor ke Negara Lain
loading...
A
A
A
Seperti diberitakan, Universitas Oxford dengan AstraZeneca (perusahaan farmasi) melakukan penelitian vaksin virus corona bahwa antibodi dan Sel-T disebut dapat menekan hingga menetralkan virus yang terdeteksi (Covid-19).
"(Tolak Angin) lain dengan vaksin. Kalau vaksin yang Oxford itu kan katanya meningkatkan antibodi, limfosit T, protektif terhadap virus. Kalau obat stimulan seperti Tolak Angin (meningkatkan daya tahan tubuh) secara umum. Tidak spesifik terhadap Covid-19," tegasnya. (Baca juga: 20 Relawan Sudah Disuntik Vaksin Covid, Menunggu Giliran Pak Erick )
Selain itu, Tolak Angin juga telah melakukan Uji Toksisitas bekerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang dipimpin oleh Apt Ipang Djunarko, M.Sc. Hasilnya Tolak Angin terbukti aman dikonsumsi selama 232 bulan selama sesuai dengan dosis yang ditentukan.
Turut hadir pada pelepasan ekspor perdana Tolak Angin ke Arab Saudi, diantaranya Direktur Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan BPOM Martin Suhendri, Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan Muhri, dan Konsulat Jenderal Indonesia untuk Arab Saudi Eko Hartono.
"(Tolak Angin) lain dengan vaksin. Kalau vaksin yang Oxford itu kan katanya meningkatkan antibodi, limfosit T, protektif terhadap virus. Kalau obat stimulan seperti Tolak Angin (meningkatkan daya tahan tubuh) secara umum. Tidak spesifik terhadap Covid-19," tegasnya. (Baca juga: 20 Relawan Sudah Disuntik Vaksin Covid, Menunggu Giliran Pak Erick )
Selain itu, Tolak Angin juga telah melakukan Uji Toksisitas bekerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang dipimpin oleh Apt Ipang Djunarko, M.Sc. Hasilnya Tolak Angin terbukti aman dikonsumsi selama 232 bulan selama sesuai dengan dosis yang ditentukan.
Turut hadir pada pelepasan ekspor perdana Tolak Angin ke Arab Saudi, diantaranya Direktur Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan BPOM Martin Suhendri, Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan Muhri, dan Konsulat Jenderal Indonesia untuk Arab Saudi Eko Hartono.
(ind)