Picu Krisis Properti, Senator AS Desak The Fed Pangkas Suku Bunga

Selasa, 30 Januari 2024 - 09:03 WIB
loading...
Picu Krisis Properti, Senator AS Desak The Fed Pangkas Suku Bunga
Amerika Serikat (AS) mengalami krisis keterjangkauan perumahan akibat suku bunga yang tinggi. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengalami krisis keterjangkauan perumahan dan Elizabeth Warren menyalahkan Jerome Powell dan rekan-rekannya di Federal Reserve. Dalam sebuah surat pada hari Minggu kepada Powell, Warren mengungkapkan kekhawatirannya tentang bagaimana suku bunga hipotek yang sangat tinggi telah memperburuk situasi dan mendesak para pejabat Fed untuk mulai memangkas biaya pinjaman.

The Fed telah menaikkan suku bunga dengan laju tercepat sejak awal 1980-an untuk meredam inflasi. Strategi agresif tersebut telah berhasil menurunkan inflasi ke tingkat yang lebih sehat tanpa memicu resesi seperti yang diperkirakan banyak orang.

Namun, kebijakan suku bunga kali ini terhadap inflasi memicu gelombang kejut di pasar perumahan. Suku bunga KPR melonjak hingga hampir 8% pada musim gugur lalu. Pukulan satu-dua dari biaya pinjaman yang meningkat dan harga rumah yang mencapai rekor tertinggi telah membuat pasar perumahan secara historis tidak terjangkau.

"Suku bunga yang tinggi telah memperparah krisis akses dan keterjangkauan perumahan di negara ini," tulis Senat Demokrat, di kutip CNN, Selasa (30/1/2024).



The Fed memulai pertemuan dua hari, yang pertama di tahun 2024, pada hari Selasa dan para pejabat diperkirakan akan memperdebatkan kapan akan mulai menurunkan suku bunga.

Menurut Freddie Mac KPR dengan suku bunga tetap selama 30 tahun rata-rata 6,69% pada 25 Januari naik dari 6,6% pada minggu sebelumnya.

"Suku bunga masih terlalu tinggi untuk banyak keluarga Amerika, yang sudah tidak mampu membayar sewa atau membeli rumah pertama mereka," tulis para anggota parlemen.

Warren bersama rekan-rekannya memperingatkan kebijakan The Fed dapat memperlebar jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

"Krisis keterjangkauan yang terus berkembang menempatkan beban yang berbeda di pundak rumah tangga kulit hitam dan Hispanik," kata para anggota parlemen, dengan mencatat tingkat kepemilikan rumah orang kulit hitam dan Hispanik jauh di bawah rumah tangga kulit putih.



Mereka juga memperingatkan bahwa konsekuensi negatif dari biaya pinjaman yang tinggi telah merembet ke pasar penyewaan dengan membuat konstruksi menjadi lebih mahal dan meningkatkan jumlah penyewa.

Beberapa bank di Wall Street dan para ekonom terkemuka mengatakan bahwa The Fed dapat mulai memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, sebuah prospek yang membuat pasar saham melonjak dalam beberapa bulan terakhir.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1781 seconds (0.1#10.140)