Erick Thohir di Depan Kiai NU: Alhamdulillah Ekonomi Indonesia Jauh Lebih Baik

Rabu, 12 Agustus 2020 - 17:28 WIB
loading...
Erick Thohir di Depan...
Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan PEN, Erick Thohir kembali menyampaikan sikap optimisme bagi pertumbuhan ekonomi nasional di hadapan sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Erick Thohir kembali menyampaikan sikap optimisme bagi pertumbuhan ekonomi nasional pada semester ke-II 2020. Kali ini Erick menyampaikan sikap itu di hadapan sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU).

(Baca Juga: Jokowi Wanti-Wanti, Kita Harus Ngeri dengan Kontraksi Ekonomi Dunia )

Erick menyebut, pertumbuhan ekonomi seperti China dan Korea Selatan (Korsel) mencatat angka pertumbuhan ekonomi cukup baik pada kuartal II tahun ini dari pada Indonesia. Dimana, Korea Selatan tercatat minus 2,9% dan China tumbuh positif 3,2%. Sementara Indonesia minus 5,3%. Meski negatif pada kuartal II, lanjut Erick, pertumbuhan ekonomi dalam negeri jauh lebih baik daripada beberapa negara lainnya.

"Tentu ini ridho Allah yang luar biasa, karena kita punya penduduk banyak, sumber daya alam yang luar biasa. Sehingga kalau kita lihat dibandingkan negara lain, kita masih Alhamdulillah lebih baik," kata Erick, Rabu (12/8/2020).

(Baca Juga: Ekonomi Minus 5,32% Tidak Bikin Kaget Tim PEN, Hanya Prihatin )

Adapun negara yang pertumbuhan ekonominya anjlok di bawah Indonesia pada kuartal II adalah Amerika Serikat tumbuh minus 9,5% lalu Jerman minus 11,7%, Singapura minus 12,6%, Uni Eropa minus 14,4%, Portugal minus 16,5%, Italy minus 17,3%, Meksiko minus 18,9%, Prancis 19% hingga Spanyol terkontraksi 22,1%.

"Dan tentu kalau kita lihat kondisi Covid-19 ini benar-benar situasi yang untuk seluruh negara juga tidak siap. Baik secara kesehatan dan ekonominya. Tetapi kita lihat Indonesia jauh lebih baik, bukan berarti kita membela diri, jika kita yang terbaik sebagai bangsa, tentu ini ridhoi Allah yang sangat luar biasa," kata dia.

(Baca Juga: Ketika Airlangga Realistis, Ekonomi Kuartal III Diramal Minus 2% )

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Suharyanto mengatakan, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi atau minus 5,32%.

Pertumbuhan ekonomi yang negatif ini merupakan yang pertama kalinya sejak periode 1998 atau ketika Indonesia mengalami krisis finansial Asia. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2020 tercatat mencapai 2,97% atau mulai menunjukkan adanya perlambatan akibat pandemi Covid-19.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1792 seconds (0.1#10.140)