Perbandingan OECD dan BRICS dari Latar Belakang hingga Negara Anggota

Rabu, 07 Februari 2024 - 14:25 WIB
loading...
Perbandingan OECD dan BRICS dari Latar Belakang hingga Negara Anggota
Indonesia diketahui menginginkan bergabung ke dalam Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). FOTO/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Perbandingan OECD dengan BRICS akan dibahas dalam artikel ini. Dua organisasi tersebut pada dasarnya merupakan forum yang dibentuk untuk mewadahi beberapa negara untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu.

Baik OECD maupun BRICS memiliki pengaruhnya tersendiri dalam sistem ekonomi dunia. Jika dibandingkan, ada beberapa perbedaan mencolok dari dua forum besar dunia ini.

Perbandingan OECD vs BRICS

1. Latar Belakang dan Tahun Terbentuk

BRICS yang merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan tercipta pada tahun 2001 oleh kepala ekonom Goldman Sachs Jim O'Neill dalam sebuah makalah penelitian yang menggarisbawahi potensi pertumbuhan Brasil, Rusia, India, dan China.



Menurut Reuters, blok ini didirikan sebagai klub informal pada tahun 2009 untuk menyediakan platform bagi para anggotanya untuk menantang tatanan dunia yang didominasi oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Baratnya.

OECD (The Organization for Economic Co-operation and Development) atau Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi ini merupakan forum yang didirikan di Paris pada tanggal 14 Desember 1960.

Awalnya OECD dibentuk oleh 18 negara Eropa bersama Amerika dan Kanada dengan tujuan mempererat kerja sama ekonomi pembangunan.

2. Tujuan


Dalam deklarasi pertemuan puncak, para pemimpin BRICS berkomitmen untuk memperkuat kerja sama guna memajukan perdamaian, tatanan internasional yang lebih representatif, sistem multilateral yang dihidupkan kembali dan direformasi, pembangunan berkelanjutan, dan pertumbuhan inklusif.

Mereka menyoroti peran penting kerja sama multilateral dalam membatasi risiko yang berasal dari fragmentasi geopolitik dan geoekonomi dan berjanji untuk mengintensifkan upaya perdagangan, pengentasan kemiskinan dan kelaparan, pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, pendidikan, dan kesehatan, serta bidang-bidang lain yang menjadi kepentingan bersama.



Sementara OECD yang merupakan organisasi ekonomi internasional memiliki tujuan untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara anggotanya, terutama negara berkembang.

Untuk mencapai tujuan tersebut OECD telah membentuk beberapa peranan seperti, peningkatan ekonomi pembangunan, penyusunan kebijakan, kerja sama internasional, perlindungan lingkungan, dan mengurangi ketidaksetaraan.

3. Negara Anggota


Pada awalnya negara anggota BRICS hanyalah Brasil, Rusia, India, dan China pada tahun 2001. Namun seiring berjalannya waktu mulai terdapat beberapa negara yang ikut serta dalam forum tersebut. Saat ini BRICS telah memiliki sembilan anggota yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Jumlah tersebut bisa saja bertambah sewaktu-waktu.

Sedangkan OECD memiliki total 38 negara, yang sebagian besar merupakan negara-negara maju dan menjadi kekuatan ekonomi besar di dunia. Negara anggotanya adalah Amerika Serikat; Australia; Austria; Belgia; Kanada; Chile; Kolombia; Kosta Rika; Republik Ceko; Denmark; Estonia; Finlandia; Prancis; Jerman; Yunani; Hongaria; Islandia; Irlandia; Inggris; Israel; Italia; Jepang; Korea; Latvia; Lithuania; Luxembourg; Meksiko; Belanda; Selandia Baru; Norwegia; Polandia; Portugal; Republik Slovakia; Slovenia; Spanyol; Swedia; Swiss; dan Turki.

Itulah beberapa perbandingan OECD dengan BRICS, perbedaan mencolok antara dua forum ini memang terletak pada tujuan yang mereka ingin capai. OECD lebih condong ke bidang ekonomi, sementara BRICS punya tujuan dengan cakupan yang lebih luas.
(fjo)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1361 seconds (0.1#10.140)