Kayu dan Bambu Lokal Bersertifikasi Jadi Solusi Masalah Iklim

Minggu, 25 Februari 2024 - 15:12 WIB
loading...
A A A
Berhenti menggunakan kayu bukan merupakan solusi jangka panjang yang diharapkan untuk keberlanjutan hutan. Dengan berhenti menggunakan kayu akan meniadakan manfaat ekonomi hutan bagi pengelola hutan untuk mengelolanya dengan baik dan bertanggung jawab.

"Kami sebagai bagian dari Koperasi Kostajasa menjalankan usaha penggergajian kayu untuk mengolah kayu bulat yang dihasilkan oleh masyarakat petani hutan. Model usaha kami ini made to order, sehingga pembeli dapat memperoleh produk yang unik sesuai pesanan dan mendapatkan nilai tambah berupa nilai kelestarian hutan," tambah Untung Karnanto, pimpinan UD Amratani, sebuah industri kecil penggergajian bagian dari Koperasi Kostajasa.



Adapun produk kitchenware produksi kami yang berlabel FSC sudah beredar di lebih dari 8 retail di Indonesia,” ujar Robertus Agung Prasetya dari Karya Wahana Sentosa (KWaS). Bamboocoop hadir untuk menyempurnakan kehadiran kayu sebagai material yang berketahanan iklim. Dalam bahasa Jawa Kuno dan Bali, kayu berarti kayun atau pikiran; sedangkan bambu berarti ti’ing atau tingkah.

"Manusia yang sempurna terdiri dari unsur pikiran dan tingkah. Dengan memadu kayu dan bambu, kami hendak merespresentasikan sejatinya hidup dalam karya arsitektur," papar Jajang Agus Sonjaya, saat brainstorming konsep.
(nng)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1937 seconds (0.1#10.140)