6 BUMN Dapat Rapor Merah, Erick Thohir Panggil Direksinya Minggu Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dibuat kecewa lantaran ada enam perusahaan pelat merah yang dianggap tidak informatif alias tertutup. Padahal, dirinya mendorong agar perseroan bersikap terbuka, terutama pada media massa dan publik.
Adapun, keenam BUMN yang dimaksud di antaranya PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Reasuransi Indonesia (Persero), Perum Bulog, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau IFG, dan PT Danareksa (Persero), dan PT Asabri (Persero).
Dia memastikan, pekan depan akan memanggil Dewan Direksi keenam BUMN tersebut. Dari pemanggilan itu, Erick akan menanyakan alasan perusahaan tidak bersikap informatif.
“ BUMN yang merah merah minggu depan dipanggil ini Direksi-nya, kenapa apakah memang ingin tertutup? Gak bisa,” ujar Erick Thohir saat gelaran BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024, Jakarta, Kamis malam (7/3/2024).
Menurutnya, perwujudan BUMN yang demokratis melalui penerapan mekanisme checks and balances, terutama sikap informatif terhadap media massa dan publik harus dilakukan. “Tadi sudah disampaikan cek and balance harus terjaga,” paparnya.
Danareksa misalnya, dipandang Erick belum bisa memberi informasi secara berkala. Sama halnya dengan Bulog yang sejak beberapa tahun lalu juga dipandang tertutup.
“Memang ada perusahaan seperti Danareksa tidak bisa memberi informasi secara berkala. Kalau Bulog sekarang sangat informatif dengan kepemimpinan Pak Bayu Krisna, saya rasa dia sudah melakukan sosialisasi yang baik-baik, tapi kita dorong,” beber dia.
“Yang lain tergantung informasi yang mau dibagi, tapi tetap saya mau push supaya tetap terbuka,” lanjut dia.
Adapun, keenam BUMN yang dimaksud di antaranya PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Reasuransi Indonesia (Persero), Perum Bulog, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau IFG, dan PT Danareksa (Persero), dan PT Asabri (Persero).
Dia memastikan, pekan depan akan memanggil Dewan Direksi keenam BUMN tersebut. Dari pemanggilan itu, Erick akan menanyakan alasan perusahaan tidak bersikap informatif.
“ BUMN yang merah merah minggu depan dipanggil ini Direksi-nya, kenapa apakah memang ingin tertutup? Gak bisa,” ujar Erick Thohir saat gelaran BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024, Jakarta, Kamis malam (7/3/2024).
Menurutnya, perwujudan BUMN yang demokratis melalui penerapan mekanisme checks and balances, terutama sikap informatif terhadap media massa dan publik harus dilakukan. “Tadi sudah disampaikan cek and balance harus terjaga,” paparnya.
Danareksa misalnya, dipandang Erick belum bisa memberi informasi secara berkala. Sama halnya dengan Bulog yang sejak beberapa tahun lalu juga dipandang tertutup.
“Memang ada perusahaan seperti Danareksa tidak bisa memberi informasi secara berkala. Kalau Bulog sekarang sangat informatif dengan kepemimpinan Pak Bayu Krisna, saya rasa dia sudah melakukan sosialisasi yang baik-baik, tapi kita dorong,” beber dia.
“Yang lain tergantung informasi yang mau dibagi, tapi tetap saya mau push supaya tetap terbuka,” lanjut dia.
(akr)