Menelisik Bisnis Gelap Sektor Energi Rusia untuk Bertahan dari Sanksi Barat

Rabu, 04 September 2024 - 11:28 WIB
loading...
A A A
Sejak itu, para analis telah merevisi metodologi mereka untuk mencerminkan tren ini dan memasukkan informasi mengenai penjualan Rusia ke Tiongkok ke dalam perkiraan mereka. "Namun masih belum ada satu pun tolok ukur yang dapat memberi gambaran yang “benar” mengenai harga ekspor minyak Rusia,"kata Marco Siddi seorang peneliti terkemuka di Institut Urusan Internasional Finlandia.

Siddi menilai hal ini memperumit analisis dampak pembatasan terhadap energi Rusia dan mempersulit penyesuaian pembatasan terhadap negara tersebut.

Melacak perdagangan minyak Rusia tentu saja merupakan tugas yang jauh lebih sulit, namun para analis beradaptasi dengan lingkungan baru ini.



Dana gelap Kremlin

Lalu ada pertanyaan di mana Moskow menyimpan uang yang diperolehnya dari perdagangan energi, yang merupakan sumber pendapatan terbesarnya.

Di sini juga terdapat sedikit transparansi, dan ada kecurigaan bahwa jumlah uang yang terus bertambah tersebut tidak pernah benar-benar kembali ke Rusia, namun disimpan di rekening perantara yang memfasilitasi pengiriman atau di rekening lain yang terkait dengan Rusia.

Dalam sebuah wawancara, Segei Vakulenko menjelaskan rangkaian kejadian umum mengenai bagaimana uang dari perdagangan minyak mungkin masuk ke rekening perusahaan-perusahaan luar negeri.

Sebuah perusahaan Rusia menjual minyak dengan harga yang relatif rendah kepada perusahaan yang terdaftar, misalnya Fujairah di UEA, dan perusahaan tersebut kemudian menjual minyak dalam jumlah yang sama dengan harga yang lebih tinggi ke kilang India atau Tiongkok.

"Sebagian dari selisih uang tersebut masuk ke rekening perantara di Hong Kong atau UEA dan kemudian digunakan untuk membeli barang-barang yang terkena sanksi untuk Rusia," jelas Vakulenko.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1081 seconds (0.1#10.140)