Ada Vaksin Gratis, BPJS Kesehatan Nyatakan Datanya Sudah Siap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyatakan bahwa data para peserta yang akan mendapatkan vaksin gratis sudah tersedia. Penyediaan data itu memang penting seiring arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir yang menyatakan peserta BPJS Kesehatan akan diberikan secara cuma-cuma untuk vaksin .
"Kalau soal data peserta, BPJS Kesehatan sudah ada dan ready datanya. Semua data transaksi pelayanan kesehatan program JKN-KIS ada di BPJSK," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (28/8/2020). ( Baca juga: OJK Catat Restrukturisasi Kredit Rp837,64 Triliun Hingga Agustus )
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan, bakal ada 30 juta dosis vaksin yang akan diperoleh pemerintah dari perusahaan G42 asal Uni Emirat Arab (UEA) dan perusahaan Sinovac asal Cina pada akhir tahun 2020. Menurutnya, dua BUMN yakni PT Bio Farma dan PT Kimia Farma terus menjalin komunikasi intensif dengan perusahaan Cina dan Uni Emirat Arab (UEA) terkait pengadaan vaksin.
"Kalau satu orang memerlukan dua dosis, maka 15 juta orang yang akan divaksin di akhir 2020, kalau uji klinisnya berjalan dengan baik," katanya. ( Baca juga: Sama-Sama Jualan BBM Kek Pertamina, Perusahaan Ini Malah Untung )
Kendati demikian, Erick menjelaskan terkait uji klinis vaksin Covid-19 masih terus dilakukan. Rencananya, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional akan mengambil sejumlah langkah strategis di sektor kesehatan untuk mencegah penyebaran virus dan penanganan dampak pandemi Covid-19 pada 2021. Salah satunya, memperkuat kerja sama dengan negara lain untuk memperoleh vaksin lebih banyak lagi.
"Di tahun 2021 sendiri, total komitmen ini kita masih meng-arrange, ada yang 290 juta sampai 340 juta," tandasnya
"Kalau soal data peserta, BPJS Kesehatan sudah ada dan ready datanya. Semua data transaksi pelayanan kesehatan program JKN-KIS ada di BPJSK," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (28/8/2020). ( Baca juga: OJK Catat Restrukturisasi Kredit Rp837,64 Triliun Hingga Agustus )
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan, bakal ada 30 juta dosis vaksin yang akan diperoleh pemerintah dari perusahaan G42 asal Uni Emirat Arab (UEA) dan perusahaan Sinovac asal Cina pada akhir tahun 2020. Menurutnya, dua BUMN yakni PT Bio Farma dan PT Kimia Farma terus menjalin komunikasi intensif dengan perusahaan Cina dan Uni Emirat Arab (UEA) terkait pengadaan vaksin.
"Kalau satu orang memerlukan dua dosis, maka 15 juta orang yang akan divaksin di akhir 2020, kalau uji klinisnya berjalan dengan baik," katanya. ( Baca juga: Sama-Sama Jualan BBM Kek Pertamina, Perusahaan Ini Malah Untung )
Kendati demikian, Erick menjelaskan terkait uji klinis vaksin Covid-19 masih terus dilakukan. Rencananya, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional akan mengambil sejumlah langkah strategis di sektor kesehatan untuk mencegah penyebaran virus dan penanganan dampak pandemi Covid-19 pada 2021. Salah satunya, memperkuat kerja sama dengan negara lain untuk memperoleh vaksin lebih banyak lagi.
"Di tahun 2021 sendiri, total komitmen ini kita masih meng-arrange, ada yang 290 juta sampai 340 juta," tandasnya
(uka)