Profil 6 Menteri Perdagangan di Era Jokowi, Terakhir Ketua Umum Parpol
loading...
A
A
A
Sama seperti pendahulunya, Lembong menjadi Mendag di waktu yang sangat singkat, bahkan kurang dari setahun karena pada 26 Juli 2016 terkena reshuffle oleh Jokowi. Semasa menjadi Menteri Perdagangan, Thomas Lembong sempat berseteru dengan Kementerian Pertanian Amran Sulaiman lantaran persoalan data stok beras dan daging sapi.
Berdasarkan periode tersebut, BPS melaporkan, Indonesia mengimpor gula sebanyak 4,74 juta ton yang berasal dari tiga negara di antaranya dari Thailand sebanyak 2,25 juta ton, Brasil 1,31 juta ton, dan Australia 896,4 ribu ton.
3. Enggartiasto Lukita (2016-2019)
Enggartiasto Lukita adalah politikus dan pengusahayang merupakan mantan Menteri Perdagangan sejak 27 Juli 2016 hingga 20 Oktober 2019. Enggartiasto Lukita menggantikan posisi Thomas Lembong di 2016 atau masih di periode pertama Jokowi. Dia merupakan menteri dari perwakilan Partai Nasdem yang berjasa memenangkan Jokowi di Pilpres 2014.
Beberapa kebijakan kontroversial lainnya dari Enggartiato adalah kebijakan impor jagung dan impor gula. Ia juga sempat mengeluarkan kebijakan pelarangan minyak goreng curah. Enggartiasto bahkan sempat dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada 1017, Indonesia mengimpor 4,48 juta ton gula dengan mayoritas dari Thailand sebanyak 2,44 juta ton, Brasil 1,07 juta ton, dan Australia 646,8 ribu ton. Dilanjutkan pada 2018, Indonesia mengimpor 5,02 juta ton gula yang berasal dari Thailand 4,03 juta ton, Australia 922,8 ribu ton, dan Brasil 60 ribu ton.
4. Agus Suparmanto (2019-2020)
Agus Suparmanto adalah Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Maju pada masa pemerintahan Jokowi sejak tanggal 23 Oktober 2019 hingga 22 Desember 2020. Ia sempat menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia. Agus juga merupakan Direktur Utama PT Galangan Manggar Biliton.
Agus ditunjuk Jokowi pada periode kedua kepemimpinannya. Agus ditunjukJokowi menggantikan Enggartiasto Lukita yang habis masa jabatannya. Dibanding 3 Menteri Perdagangan sebelumnya, nama Agus Suparmanto relatif jauh dari kontroversi. Salah satu kebijakannya yang relatif menuai pro kontra adalah mewajibkan eksportir batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO), importir beras, dan barang pengadaan pemerintah untuk menggunakan angkutan laut dan asuransi nasional.
5. Muhammad Lutfi (2020-2022)
Berdasarkan periode tersebut, BPS melaporkan, Indonesia mengimpor gula sebanyak 4,74 juta ton yang berasal dari tiga negara di antaranya dari Thailand sebanyak 2,25 juta ton, Brasil 1,31 juta ton, dan Australia 896,4 ribu ton.
3. Enggartiasto Lukita (2016-2019)
Enggartiasto Lukita adalah politikus dan pengusahayang merupakan mantan Menteri Perdagangan sejak 27 Juli 2016 hingga 20 Oktober 2019. Enggartiasto Lukita menggantikan posisi Thomas Lembong di 2016 atau masih di periode pertama Jokowi. Dia merupakan menteri dari perwakilan Partai Nasdem yang berjasa memenangkan Jokowi di Pilpres 2014.
Beberapa kebijakan kontroversial lainnya dari Enggartiato adalah kebijakan impor jagung dan impor gula. Ia juga sempat mengeluarkan kebijakan pelarangan minyak goreng curah. Enggartiasto bahkan sempat dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada 1017, Indonesia mengimpor 4,48 juta ton gula dengan mayoritas dari Thailand sebanyak 2,44 juta ton, Brasil 1,07 juta ton, dan Australia 646,8 ribu ton. Dilanjutkan pada 2018, Indonesia mengimpor 5,02 juta ton gula yang berasal dari Thailand 4,03 juta ton, Australia 922,8 ribu ton, dan Brasil 60 ribu ton.
Baca Juga
4. Agus Suparmanto (2019-2020)
Agus Suparmanto adalah Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Maju pada masa pemerintahan Jokowi sejak tanggal 23 Oktober 2019 hingga 22 Desember 2020. Ia sempat menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia. Agus juga merupakan Direktur Utama PT Galangan Manggar Biliton.
Agus ditunjuk Jokowi pada periode kedua kepemimpinannya. Agus ditunjukJokowi menggantikan Enggartiasto Lukita yang habis masa jabatannya. Dibanding 3 Menteri Perdagangan sebelumnya, nama Agus Suparmanto relatif jauh dari kontroversi. Salah satu kebijakannya yang relatif menuai pro kontra adalah mewajibkan eksportir batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO), importir beras, dan barang pengadaan pemerintah untuk menggunakan angkutan laut dan asuransi nasional.
5. Muhammad Lutfi (2020-2022)