Utang AS Tembus Rp558.000 Triliun, China Cari Tempat yang Lebih Aman

Senin, 11 November 2024 - 20:19 WIB
loading...
A A A
Krisis keuangan Asia 1997, ketika mata uang Asia didevaluasi, mendorong Beijing untuk membangun cadangan devisa untuk melindungi diri dari guncangan eksternal. Cadangan devisanya meningkat karena perdagangan internasional dan investasi asing langsung berkembang selama bertahun-tahun, dengan data Administrasi Valuta Asing Negara menunjukkan bahwa jumlahnya mencapai USD3,261 triliun bulan lalu, turun dari USD3,316 triliun di bulan September.

Meskipun China tidak mengungkapkan di mana mereka menyimpan uang, sebagian besar diinvestasikan dalam utang pemerintah AS, menurut data resmi AS. Pada Agustus, kepemilikan China atas surat-surat berharga AS mencapai USD774,6 miliar menjadikannya pemegang utang pemerintah AS terbesar kedua di luar negeri setelah Jepang yang mencapai USD1,13 triliun.



Data Departemen Keuangan AS menunjukkan bahwa China mulai memangkas kepemilikan obligasi pemerintah AS sekitar tahun 2014, setelah mencapai puncaknya di atas USD1,3 triliun pada tahun 2013. Pada 2022, kepemilikan obligasi pemerintah AS oleh China turun di bawah USD1 triliun untuk pertama kalinya sejak tahun 2010.

Selain cadangan devisa yang dilaporkan, China telah mempertahankan eksposur substansial terhadap aset-aset berdenominasi dollar AS melalui bank-bank komersial negara yang besar, bank-bank kebijakan negara, dan sovereign wealth fund, China Investment Corporation (CIC).

China meluncurkan CIC pada 2007 untuk mengelola cadangan devisa yang membengkak dengan lebih baik dan mendiversifikasi investasi di luar kepemilikan dolar AS, dengan menargetkan peluang-peluang yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi di luar negeri.

CIC mengatakan total asetnya bernilai USD1,33 triliun pada akhir tahun lalu, naik 7,46 persen dari tahun ke tahun, dengan hampir 50 persen dari portofolio luar negerinya diinvestasikan dalam aset-aset alternatif seperti dana lindung nilai dan properti, dan sepertiganya diinvestasikan dalam bentuk saham dengan 60,29 persen di antaranya adalah saham-saham yang tercatat di bursa AS, meningkat dari 59,18 persen pada 2022.

Menurut Departemen Keuangan AS, utang AS mencapai USD35,46 triliun atau setara Rp558.000 triliun pada akhir September 2024, memberikan rasio utang terhadap produk domestik bruto sebesar 124%.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Rem Utang Jerman Blong,...
Rem Utang Jerman Blong, Ekonomi Zona Euro dalam Bahaya
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
Daftar Ruas Tol Trans...
Daftar Ruas Tol Trans Sumatera Diskon 20% saat Lebaran 2025, Ini Rincian Tarifnya
9 Restoran dan Peritel...
9 Restoran dan Peritel di AS Bangkrut, 15 Ribu Toko Bakal Tutup
Persatuan ASEAN-China...
Persatuan ASEAN-China Jadi Pertahanan Terbaik Asia dalam Hadapi Perang Dagang
China Kelabakan saat...
China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS
Mata Uang yang Paling...
Mata Uang yang Paling Banyak Dipalsukan di Dunia, Dolar AS Jadi Target Utama
Efek Perang Dagang,...
Efek Perang Dagang, Harga Emas Ukir Sejarah Baru Tembus Level USD3.000
Rekomendasi
6 Jenderal TNI AD Jadi...
6 Jenderal TNI AD Jadi Stafsus Baru KSAD Paska Mutasi Maret 2025, Ada Pati Bintang 3
Pabrikan China Siap...
Pabrikan China Siap Bantu Indonesia Bikin Mobil Nasional
Timnas Indonesia vs...
Timnas Indonesia vs Bahrain: Duel Hidup-Mati Garuda!
Berita Terkini
India Menancapkan Tonggak...
India Menancapkan Tonggak Sejarah Baru Produksi Batu Bara, Tembus 1 Miliar Ton
1 jam yang lalu
Beri Sanksi ke Rusia,...
Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya
1 jam yang lalu
Gerakan Pangan Murah,...
Gerakan Pangan Murah, Kepala Bapanas: Kadin Luar Biasa Gabungkan Hulu dan Hilir
6 jam yang lalu
Jelang Lebaran Momen...
Jelang Lebaran Momen Tepat untuk Membeli Emas, Ini Alasannya
7 jam yang lalu
BNI Terapkan Operasional...
BNI Terapkan Operasional Terbatas Selama Libur Nyepi dan Idulfitri 2025
8 jam yang lalu
CEO Philip Morris: Keberlanjutan...
CEO Philip Morris: Keberlanjutan Ciptakan Hasil Kinerja Bisnis yang Positif
9 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Menolak Bayar...
Ukraina Menolak Bayar Utang Rp5.705 Triliun kepada AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved