Dunia Rugi Rp32.000 Triliun Akibat Cuaca Buruk, AS dan China Paling Ngeri

Selasa, 12 November 2024 - 19:34 WIB
loading...
A A A
Kerusakan iklim bertanggung jawab atas lebih dari setengah dari 68.000 kematian selama musim panas Eropa yang terik pada tahun 2022, sebuah studi menemukan bulan lalu, dan menggandakan peluang terjadinya curah hujan ekstrem yang menghantam Eropa tengah pada bulan September ini, demikian hasil penelitian awal. Pada beberapa kasus lainnya, para peneliti hanya menemukan efek yang ringan atau tidak melihat adanya kaitan iklim sama sekali.



Seorang ahli ekonomi bencana di Victoria University of Wellington, Ilan Noy, yang tidak terlibat dalam studi ICC mengatakan bahwa angka-angka tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang pernah ia lakukan, namun ia memperingatkan bahwa data yang digunakan tidak menggambarkan gambaran secara keseluruhan.

"Peringatan utamanya adalah bahwa angka-angka ini sebenarnya melewatkan dampak yang benar-benar penting, yaitu di masyarakat miskin dan di negara-negara yang rentan.

Sebuah studi yang ditulis Noy tahun lalu memperkirakan biaya yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem yang disebabkan oleh kerusakan iklim mencapai USD143 miliar per tahun, sebagian besar disebabkan oleh hilangnya nyawa manusia, tetapi dibatasi oleh kesenjangan data, terutama di Afrika.

"Sebagian besar dampak yang dihitung adalah di negara-negara berpenghasilan tinggi di mana nilai aset jauh lebih tinggi, dan di mana angka kematian akibat gelombang panas dihitung jauh lebih besar," kata Noy.

"Jelas, kehilangan rumah dan mata pencaharian di masyarakat miskin di negara-negara miskin lebih menghancurkan dalam jangka panjang dibandingkan dengan kerugian di negara-negara kaya di mana negara mampu dan mau membantu pemulihan."

ICC mendesak para pemimpin dunia untuk bertindak lebih cepat dalam menyalurkan dana ke negara-negara yang membutuhkan bantuan untuk mengurangi polusi dan membangun dengan cara-cara yang dapat menahan guncangan cuaca buruk.

"Mendanai aksi iklim di negara berkembang seharusnya tidak dilihat sebagai tindakan kedermawanan oleh para pemimpin negara terkaya di dunia," kata Denton.

"Setiap dolar yang dibelanjakan, pada akhirnya, merupakan investasi untuk ekonomi global yang lebih kuat dan tangguh yang akan menguntungkan kita semua."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
9 Restoran dan Peritel...
9 Restoran dan Peritel di AS Bangkrut, 15 Ribu Toko Bakal Tutup
Persatuan ASEAN-China...
Persatuan ASEAN-China Jadi Pertahanan Terbaik Asia dalam Hadapi Perang Dagang
China Kelabakan saat...
China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS
Mata Uang yang Paling...
Mata Uang yang Paling Banyak Dipalsukan di Dunia, Dolar AS Jadi Target Utama
Efek Perang Dagang,...
Efek Perang Dagang, Harga Emas Ukir Sejarah Baru Tembus Level USD3.000
Bank Teratas Dunia Ini...
Bank Teratas Dunia Ini Ramal Dolar AS Bisa Kehilangan Status Global
Tetangga Indonesia Ini...
Tetangga Indonesia Ini Diserbu Investasi AS, Capai Kesepakatan Rp67 Triliun
Resesi Amerika Makin...
Resesi Amerika Makin Dekat? Inflasi Diramal Sentuh Level Tertinggi sejak 1991
Rekomendasi
Intip Rumah Mewah Anggota...
Intip Rumah Mewah Anggota TNI Terduga Pelaku Penembakan 3 Polisi
Mudik Lebaran, Kapolda...
Mudik Lebaran, Kapolda Metro Jaya: Istirahat di Rest Area Jangan Kelamaan Biar Tidak Macet
Mampukah Timnas Indonesia...
Mampukah Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026? Ini Skenarionya
Berita Terkini
Ramadan 2025, Pertamina...
Ramadan 2025, Pertamina Berbagi Takjil di 145 SPBU se-Indonesia
13 menit yang lalu
3 Ruas Tol Trans Sumatera...
3 Ruas Tol Trans Sumatera Beroperasi Fungsional di Mudik Lebaran 2025, Catat Jadwalnya
50 menit yang lalu
Terminal 2F Bandara...
Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Resmi Jadi Pusat Penerbangan Umrah dan Haji, Ini Fasilitasnya
1 jam yang lalu
2,5 Juta Tiket KA Lebaran...
2,5 Juta Tiket KA Lebaran 2025 Sudah Terjual! Ini 10 Relasi Terpadat
2 jam yang lalu
Menjaga Stabilitas Jaringan...
Menjaga Stabilitas Jaringan lewatNetmonk Internet Quality
3 jam yang lalu
MNC Bank Borong 5 Penghargaan...
MNC Bank Borong 5 Penghargaan Bergengsi di Ajang Digital Brand Awards 2025
3 jam yang lalu
Infografis
Ditolak AS dan Eropa,...
Ditolak AS dan Eropa, Mobil Listrik China Incar Asia Tenggara
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved