Menguak Perburuan Harta Karun Mineral Berharga Greenland

Selasa, 28 Januari 2025 - 15:41 WIB
loading...
Menguak Perburuan Harta...
Pengusaha tambang meyakini Greenland menghadirkan peluang yang tidak tertandingi karena cadangan mineralnya yang besar dan sebagian besar belum tersentuh. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Sumber daya mineral melimpah yang tersimpan di Greenland , bisa menjadi alasan kenapa Presiden Donald Trump bersikeras bahwa AS (Amerika Serikat) bisa mencaplok pulau besar yang terletak di bagian utara Samudra Atlantik itu. Pada satu kesempatan Trump sempat menekankan 'keamanan ekonomi' sebagai alasannya.

Sebagian besar sumber daya mineral di Greenland belum dimanfaatkan, namun sangat diminati. Melangkah ke darat di lembah terpencil di bawah gunung Nalunaq, terdapat perusahaan sedang mengebor emas.



Mereka juga menjelajahi pegunungan dan lembah di sekitarnya, berburu mineral berharga lainnya, setelah mengambil lisensi eksplorasi yang mencakup lebih dari 10.000 km persegi (3.861 mil persegi).

"Pegunungan runcing yang sangat tinggi itu, pada dasarnya itu adalah sabuk emas," kata Eldur Olafsson, kepala eksekutif perusahaan pertambangan Amaroq Minerals seperti dilansir BBC.

"Kami mencari tembaga, nikel, dan tanah jarang," kata bos asal Islandia itu.

"Ini belum dipetakan, dan masih memiliki potensi simpanan yang besar," sambungnya.

Perusahaan membangun base camp yakni bangunan bergerak dan tenda akomodasi berwarna oranye cerah yang menampung lebih dari 100 staf, termasuk warga Greenland, Australia, dan mantan penambang batu bara Inggris.

"Lihat di sini!" kata Olafsson menunjuk ke kuarsa putih dan garis gelap tipis. "Emas, emas, emas. Sepanjang jalan. Bukankah itu luar biasa?"

Tambang yang dibeli Amaroq pada tahun 2015, telah beroperasi selama beberapa dekade sebelumnya, tetapi ditutup saat harga emas jatuh, dan biaya operasional yang tinggi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mineral Kritis Bisa...
Mineral Kritis Bisa Jadi Nilai Tawar RI usai Kena Tarif Impor AS 32%
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
Laba Bersih NICL Melambung...
Laba Bersih NICL Melambung Tinggi di Tengah Amblesnya Harga Nikel
Harta Karun Senilai...
Harta Karun Senilai Rp9.000 Triliun Ditemukan di Dasar Danau Ini, Bisa Ubah Masa Depan Dunia
Deposit Tanah Jarang...
Deposit Tanah Jarang Melimpah, Trump: Rusia Berada di Belahan Bumi Paling Berharga
AS Putus Ketergantungan...
AS Putus Ketergantungan Mineral Kritis dari China, Trump Pakai Kekuatan Darurat
Harta Karun Tanah Jarang...
Harta Karun Tanah Jarang Rusia Berkali Lipat dari Ukraina, Kini Disodorkan ke AS
Ukraina Menyerah, Disebut...
Ukraina Menyerah, Disebut Bakal Serahkan Harta Karun Mineral Langka ke AS
5 Fakta Penting Kesepakatan...
5 Fakta Penting Kesepakatan Harta Karun Mineral Langka Ukraina dan AS
Rekomendasi
Bupati Indramayu Lucky...
Bupati Indramayu Lucky Hakim Liburan ke Jepang, DPR: Tak Pantas dan Melanggar Aturan!
Muruah Hukum
Muruah Hukum
Zenvo Luncurkan Mesin...
Zenvo Luncurkan Mesin V12 Terkuat di Dunia, Segini Tenaganya
Berita Terkini
MNC Land Catatkan Kinerja...
MNC Land Catatkan Kinerja Cemerlang di 2024, Pendapatan Naik 25% dan Laba Bersih Melonjak 97%
45 menit yang lalu
Dihantui Tarif Horor...
Dihantui Tarif 'Horor' Trump, Simak Prediksi IHSG Hari Ini
47 menit yang lalu
BEI Ubah Aturan Batas...
BEI Ubah Aturan Batas ARB dan Trading Halt, Ini Ketentuannya
1 jam yang lalu
AS dan China Saling...
AS dan China Saling Serang, Trump Ancam Gebuk Tarif Tambahan 50%
1 jam yang lalu
GRP Gandeng Mitra Baru...
GRP Gandeng Mitra Baru Dorong Pengadaan Berkelanjutan dan Dekarbonisasi Rantai Pasok
9 jam yang lalu
Tarif Bikin Banyak Bursa...
Tarif Bikin Banyak Bursa Saham Ambruk, Trump: Kadang Anda Harus Minum Obat
9 jam yang lalu
Infografis
Harta Trump Melesat,...
Harta Trump Melesat, Masuk 500 Orang Terkaya di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved