Brasil Batalkan Rencana Mata Uang BRICS, Fokus Pembayaran Lokal
loading...
A
A
A
Melansir dari BNE Intellinews, Pertemuan penting BRICS berikutnya dijadwalkan akan berlangsung di Rio de Janeiro tahun ini di mana negara-negara anggota akan mempresentasikan kemajuan mereka dalam mengembangkan sistem pembayaran lintas batas berbasis mata uang lokal. Selain isu ekonomi, Brasil juga menghadapi tantangan besar dalam upaya pelestarian lingkungan.
Presiden Lula mengungkapkan keprihatinannya terkait agenda anti-lingkungan yang didorong oleh pemerintahan Trump, yang semakin mempersulit negara-negara berkembang untuk mendapatkan komitmen finansial dari negara-negara maju dalam upaya melindungi ekosistem global.
Lula juga menyuarakan kekhawatirannya mengenai rendahnya komitmen keuangan yang diberikan oleh negara-negara kaya untuk mendukung konservasi hutan hujan Amazon. Sebagai tuan rumah COP30 yang akan diadakan di Belem pada November 2025, Brasil bertujuan untuk menarik lebih banyak pendanaan internasional guna melindungi kawasan hutan yang sangat vital ini.
Peningkatan kebakaran hutan di Amazon juga menjadi sorotan utama, dengan data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 29 juta hektar lahan di Brasil, sebagian besar di wilayah Amazon, terbakar sepanjang tahun 2024 jumlah yang hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya dan yang tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Pemerintah Brasil berharap konferensi COP30 di Belem akan menjadi momentum penting untuk menggalang dukungan internasional dalam upaya pelestarian hutan Amazon yang semakin terancam. Dengan posisi strategis Brasil dalam blok BRICS dan peranannya dalam agenda lingkungan global, negara ini terus berupaya untuk memperkuat peranannya di panggung internasional meskipun menghadapi tekanan politik dan ekonomi yang semakin besar.
Presiden Lula mengungkapkan keprihatinannya terkait agenda anti-lingkungan yang didorong oleh pemerintahan Trump, yang semakin mempersulit negara-negara berkembang untuk mendapatkan komitmen finansial dari negara-negara maju dalam upaya melindungi ekosistem global.
Lula juga menyuarakan kekhawatirannya mengenai rendahnya komitmen keuangan yang diberikan oleh negara-negara kaya untuk mendukung konservasi hutan hujan Amazon. Sebagai tuan rumah COP30 yang akan diadakan di Belem pada November 2025, Brasil bertujuan untuk menarik lebih banyak pendanaan internasional guna melindungi kawasan hutan yang sangat vital ini.
Peningkatan kebakaran hutan di Amazon juga menjadi sorotan utama, dengan data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 29 juta hektar lahan di Brasil, sebagian besar di wilayah Amazon, terbakar sepanjang tahun 2024 jumlah yang hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya dan yang tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Pemerintah Brasil berharap konferensi COP30 di Belem akan menjadi momentum penting untuk menggalang dukungan internasional dalam upaya pelestarian hutan Amazon yang semakin terancam. Dengan posisi strategis Brasil dalam blok BRICS dan peranannya dalam agenda lingkungan global, negara ini terus berupaya untuk memperkuat peranannya di panggung internasional meskipun menghadapi tekanan politik dan ekonomi yang semakin besar.
(nng)
Lihat Juga :