Penyuluhan Tidak Berhenti, Produksi Susu Sapi di Malang Terjaga

Senin, 04 Mei 2020 - 22:30 WIB
loading...
Penyuluhan Tidak Berhenti,...
Penyuluh pertanian mendorong peternakan dan produksi susu tidak berhenti selama masa Covid-19. Foto/Dok.Kementan
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global, tidak menghalangi aktivitas pertanian dan peternakan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Geliat aktivitas penyuluhan dan pendampingan kepada peternak tetap dilakukan dengan semangat.

Seperti yang dilakukan oleh Asriningsih, Penyuluh Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang untuk wilayah kerja Kecamatan Pakis dan Jabung. Asriningsih aktif melakukan kunjungan ke kelompok peternak di wilayah binaannya. Ia memberikan penyuluhan mengenai praktik budidaya ternak secara optimal di masa pandemi Covid-19.

"Sebagai penyuluh, saya sangat menyadari tugas maupun peran sebagai garda terdepan pemberdayaan petani dan peternak. Penyuluh peternakan dituntut untuk selalu meng-update program kerja penyuluhan sesuai dengan situasi dan kondisi yang berlaku, tak terkecuali dalam kondisi pandemi yang memerlukan program penyuluhan tersendiri," ujarnya.

Asriningsih mengatakan, salah satu prioritas program penyuluhan yang disampaikan adalah pembuatan pakan silase yang baik untuk sapi perah.

"Mengingat pada bulan November-April, hijauan masih cukup banyak sehingga bisa dimanfaatkan sebagai silase sebagai cadangan pakan bulan berikutnya terutama saat di musim kering dan sekaligus untuk antisipasi kelangkaan pakan ternak sapi perah selama masa Covid-19 akibat kesulitan distribusi maupun faktor lain," ungkapnya.

Ketua Poktan Ternak Mandiri Pringadi, mengatakan sangat terbantu dengan teknologi pembuatan pakan silase yang baik yang diajarkan penyuluh, khususnya guna memperoleh penghematan pakan.

Menurut Pringadi, pada masa pandemi Covid-19, kegiatan produksi susu sapi perah di kelompoknya masih stabil, tidak mengalami penurunan produksi dan omsetnya juga tetap. Dijelaskannya, penggunaan pakan silase tidak berpengaruh ke jumlah produksi susu asalkan dilakukan dengan cara yang benar oleh peternak sesuai arahan penyuluh peternakan.

Sedangkan omset penjualan masih stabil karena petani menjalin kerjasama atau kemitraan dengan koperasi sapi perah yang ada di masing-masing wilayahnya. Koperasi akan menampung seluruh produksi susu yang dihasilkan oleh peternak yang menjadi anggotanya.

"Selanjutnya oleh koperasi susu tersebut dijual ke industri industri pengolahan susu sapi. Koperasi Sapi Perah merupakan lembaga kerakyatan yang secara nyata berkontribusi pada kesejahteraan peternak sapi perah di pedesaan," tegas Pringadi.

Dia juga menyatakan bahwa kelembagaan petani yang kuat termasuk koperasi peternak sapi perah, mampu menyelenggarakan manajemen yang lebih baik serta memperkuat daya saing peternak terutama peternak kecil.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2372 seconds (0.1#10.140)