Dipuji, Langkah Erick Memburu Investasi ke Negeri Ginseng
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Center Reform on Economic (CORE), Mohammad Faisal, mengatakan langkah pemerintah mengejar investasi hingga ke Negeri Gingseng atau Korea Selatan memang diperlukan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Menurut dia, secara umum iklim investasi belum pulih sepenuhnya di negara-negara yang terdampak Covid-19. “Kalau kita lihat, iklim investasi di negara-negara terdampak Covid-19 belum pulih sepenuhnya. Namun kalau ditilik per sektor barangkali pertimbangan Korea Selatan memilih Indonesia melihat faktor lain, misalnya upah,” ungkap dia, saat dihubungi di Jakarta, Senin (28/9/2020). ( Baca juga:Pemerintah Siapkan Rp37 Triliun untuk Vaksin Covid-19 Sampai 2022 )
Dia juga menilai sikap proaktif pemerintah yang terus mendatangkan investor asing di tengah pandemi Covid-19 juga dinilai sebagai langkah yang positif. Menurut dia, keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir kemungkinan karena kapasitasnya sebagai Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Biasanya selain BKPM, menteri di atasnya atau setingkat Menko. Tapi saya juga melihat barangkali karena kapasitas Menteri Erick sebagai Satgas Pemulihan Ekonomi sehingga pemerintah gencar menggaet investor,” ujar dia.
Dia menambahkan, pihak investor, terutama investor Korea Selatan harus terus diyakinkan terutama merealisasikan rencana tersebut (investasi). “Harus dikejar, jangan sampai baru sebatas minat, tapi belum ada MoU atau komitmen realisasi. Makanya harus terus dikejar apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti ini,” pungkasnya. ( Baca juga:Satu Tahanan KPK Positif Covid-19, Dirawat di RSPAD )
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Tohir dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengunjungi Korea Selatan, menindaklanjuti rencana investasi sejumlah perusahaan asal Negeri Gingseng ke Indonesia. Menteri Erick optimistis pemerintah akan agresif untuk terus mendatangkan perusahaan asing menanamkan modal ke Indonesia.
Menurut dia, secara umum iklim investasi belum pulih sepenuhnya di negara-negara yang terdampak Covid-19. “Kalau kita lihat, iklim investasi di negara-negara terdampak Covid-19 belum pulih sepenuhnya. Namun kalau ditilik per sektor barangkali pertimbangan Korea Selatan memilih Indonesia melihat faktor lain, misalnya upah,” ungkap dia, saat dihubungi di Jakarta, Senin (28/9/2020). ( Baca juga:Pemerintah Siapkan Rp37 Triliun untuk Vaksin Covid-19 Sampai 2022 )
Dia juga menilai sikap proaktif pemerintah yang terus mendatangkan investor asing di tengah pandemi Covid-19 juga dinilai sebagai langkah yang positif. Menurut dia, keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir kemungkinan karena kapasitasnya sebagai Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Biasanya selain BKPM, menteri di atasnya atau setingkat Menko. Tapi saya juga melihat barangkali karena kapasitas Menteri Erick sebagai Satgas Pemulihan Ekonomi sehingga pemerintah gencar menggaet investor,” ujar dia.
Dia menambahkan, pihak investor, terutama investor Korea Selatan harus terus diyakinkan terutama merealisasikan rencana tersebut (investasi). “Harus dikejar, jangan sampai baru sebatas minat, tapi belum ada MoU atau komitmen realisasi. Makanya harus terus dikejar apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti ini,” pungkasnya. ( Baca juga:Satu Tahanan KPK Positif Covid-19, Dirawat di RSPAD )
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Tohir dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengunjungi Korea Selatan, menindaklanjuti rencana investasi sejumlah perusahaan asal Negeri Gingseng ke Indonesia. Menteri Erick optimistis pemerintah akan agresif untuk terus mendatangkan perusahaan asing menanamkan modal ke Indonesia.
(uka)