Seberapa Efektif Cara Pizza Hut Jualan di Jalan Dongkrak Penjualan

Selasa, 29 September 2020 - 10:06 WIB
loading...
A A A
“Ini adalah transformasi bisnis restoran yang baru. Kalau perusahaan itu fleksibel dan responsif terhadap perubahan, dia bisa cepat melakukan itu. Tapi kalau memang membawa birokrasi tinggi, tidak benar pencatatannya, sistem manajemen yang tidak efisien, ini saat yang berbahaya. Kalau perusahaan secara finansialnya bagus,marketdijaga dengan baik,engagement-nya tinggi, sekarang agak mending karena masih ada imunitas terhadap pandemi ini,” terangnya.

(Baca Juga: Siasat Resto Saat Pandemi, Jualan di Pinggir Jalan Jadi Pilihan )

Khusus transformasi digital, perusahaan juga harus memahami bahwa cara pemasaran sangat berbeda antaraofflinedanonline. Selama ini, menurut Wahyu, restoran besar sudah nyaman dengan bisnis model sekarang (offline). Adapun pemanfaatan digital hanya sekedar pelengkap atau ekstensi saja.

Padahal, ini memang terjadi disrupsi digital yang sifatnyabig band transformation. Tadinya banyak orang berpendapat bahwa transformasi itu datangnya pelan-pelan, tapi ternyata perubahannya langsung cepat sehingga tidak siap.

“Makanya restoran yang biasanya cara bermainnya secaraoffline, langsung drop. Sementara, digitalnya tidak siap. Brand besar diofflinebelum tentu menguasaionline. Ini yang perlu disadari perusahaan kuliner denganbrandbesar bahwa digital itutotally different competitive arena. Cara menangani berbeda,” imbuh dia.

Perusahaan harus segera bertransformasi. Jika tidak bisa, konsepnya dengan berkolaborasi atau menjalin kemitraan. Salah satunya, kolaborasi dari sisi distribusi melalui media sosial dengan konsep memanfaatkan jejaring pelanggan (customer network). Misalnya, memanfaatkan pegiat media sosial atau selebgram untuk kolaborasi dalam pemasaran produk.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2620 seconds (0.1#10.140)