Bahaya Resesi Makin Nyata, Ungkit Lagi Daya Beli

Sabtu, 03 Oktober 2020 - 10:20 WIB
loading...
Bahaya Resesi Makin...
Daya beli jadi kunci bangkitkan ekonomi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ekonom dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menekankan pentingnya menjaga penurunan konsumsi agar tidak menukik tajam khususnya meningkatkan daya beli masyarakat bawah. Hal itu merupakan salah satu cara ideal untuk dalam upaya membangkitkan ekonomi dari ancaman resesi ekonomi yang sudah di depan mata.

"Pemerintah diharapkan mampu mengembalikan daya beli masyarakat bawah yang tergerus akibat pandemi melalui berbagai program bantuan sosial," tandas dia kepada SINDOnews, di Jakarta, Sabtu (3/10/2020).



Menurutnya keberhasilan pemerintah memulihkan ekonomi perlu ditinjau kembali sejauh mana bantuan langsung tunai maupun bantuan sosial lainnya bermanfaat untuk mengungkit daya beli. Evaluasi diperlukan agar stimulus pemerintah benar-benar digunakan untuk meningkatkan konsumsi.

Namun juga tak dipungkiri, penangangan Covid-19 menjadi faktor utama agar masyarakat merasa terlindungi jika melakukan aktivitas di luar rumah. "Keberhasilan sangat ditentukan oleh peran pemerintah dan juga peran masyarakat," kata dia.

Dia menandaskan apabila kasus Covid-19 terus melonjak jangan harap daya beli akan terungkit. Apalagi penyebaran wabah telah terjadi selama lebih dari enam bulan dan diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun depan. Hingga saat ini belum ada pihak yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 akan benar-benar berakhir.



Selama pandemi masih berlangsung, imbuhnya, upaya pemulihan ekonomi nasional juga harus mampu meningkatkan ketahanan dunia usaha, agar tidak keburu kolaps. Dengan masih bertahannya dunia usaha maka perekonomian nasional akan bisa bangkit kembali dengan cepat ketika pandemi berakhir.

Sebab itu, perlu mengevaluasi kembali restrukturisasi kredit sehingga memiliki ruang besar untuk menyelamatkan dunia usaha. Perpanjangan program restrukturisasi kredit hanya akan efektif membantu dunia usaha apabila pemerintah dan masyarakat sudah memainkan perannya menjaga keberlangsungan konsumsi di tengah pandemi.

"Restrukturisasi kredit hanya bisa dilakukan ketika dunia usaha masih memiliki nafas, masih bisa beroperasi walaupun dalam keterbatasan di tengah pandemi," kata dia.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Peluang Resesi Ekonomi...
Peluang Resesi Ekonomi Amerika Makin Lebar, Goldman Sachs: 45%
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Daya Beli Turun Saat...
Daya Beli Turun Saat Lebaran 2025, Mal Ramai Tapi Minim yang Belanja
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Jaga Daya Beli, Pemerintah...
Jaga Daya Beli, Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Triwulan II Tidak Naik
Ketakutan Resesi AS...
Ketakutan Resesi AS dan Perang Timur Tengah Mengangkat Harga Emas ke Rekor Sepanjang Masa
Resesi Amerika Makin...
Resesi Amerika Makin Dekat? Inflasi Diramal Sentuh Level Tertinggi sejak 1991
Berharap THR Jadi Pendongkrak...
Berharap THR Jadi Pendongkrak Ekonomi Nasional
JPMorgan Bunyikan Alarm...
JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya
Rekomendasi
Apa Itu Rumah Modular?...
Apa Itu Rumah Modular? Smart Cottage LG yang Jadi Tempat Tinggal Masa Depan Berteknologi Canggih
GAC Aion Meluncurkan...
GAC Aion Meluncurkan EARTH di Shanghai Auto Show 2025, Berteknologi AI Supercerdas
Pembunuh Pria Terbungkus...
Pembunuh Pria Terbungkus Karung dalam Got di Tangerang Ditangkap di Pinang
Berita Terkini
Prudential Dukung Keberlanjutan...
Prudential Dukung Keberlanjutan Lingkungan di Kepulauan Seribu
6 jam yang lalu
Deretan Gedung Pendidikan...
Deretan Gedung Pendidikan Garapan Waskita, Lengkap dengan Nilai Proyeknya
6 jam yang lalu
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
7 jam yang lalu
LG Batal Bangun Pabrik...
LG Batal Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI, Menteri Rosan Ungkap Penggantinya
7 jam yang lalu
Deposito Emas Pegadaian...
Deposito Emas Pegadaian Capai 1 Ton, Direktur Utama Dorong Masyarakat untuk Investasi Aktif
7 jam yang lalu
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
8 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan Kapal Induk...
5 Alasan Kapal Induk AS Tak Lagi Relevan dalam Perang Masa Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved