Produktif dan Dapat Duit di Tengah Pandemi

Senin, 26 Oktober 2020 - 07:05 WIB
loading...
A A A
Kisah lain juga datang dari Muhamad Isnur, warga Kota Tangerang Selatan, Banten. Selama pandemi, dia kini rajin bertanam jahe merah organik dan kunyit hitam. Jahe merah organik telah dilakukan penanaman tahap satu sebanyak 1.100 bibit. Lokasi penanaman berada di Kampung Gunung Picung, Desa Pingku, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Isnur juga mengabarkan penanaman jahe merah organik tahap dua telah selesai dengan jumlah lebih 1.000 bibit pada Juni 2020.

Selama pandemi ini, Isnur ke lahannya satu kali dalam dua pekan. Kadang bisa juga seminggu sekali di akhir pekan jika ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Selama melakukan aktivitasnya ini, ia selalu mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan. (Baca juga: Tips Menyelesaikan Kredit Bermasalah)

"Rencananya kita mau buat 6 tahap, penanaman setiap 2 bulan. Jadi bayangannya di tahun depan saat panen pertama di bulan Juli, selanjutnya kita bisa panen 2 bulan sekali. Jadi bisa berkelanjutan terus menerus," tutur Isnur yang tampak begitu antuasias menceritakan usaha bersama jahe merah organik yang diberinya tagline "Mandiri dan Sejahtera".

Menurut Isnur, ada sejumlah orang yang terlibat sejak awal dalam proyek kecilnya ini, masing-masing Subadri dan Syarif sebagai pemilik lahan sekaligus sebagai petani, serta Fahmi M Ahmadi dan dirinya sendiri. "Target kita sekali panen mencapai minimal 10 ton. Ya mungkin usaha ini kategorinya UMKM. Kita juga kerja sama dengan petani-petani lain untuk membangun aliansi," paparnya.

Isnur mengungkapkan, dia dan Fahmi memiliki alasan kuat memilih sektor pangan dan pertanian. Sejak lama memang Isnur sering bersama petani. Isnur melihat para petani sebagai kelompok yang sangat potensial untuk maju dan sejahtera, tapi karena tidak punya akses serta permainan-permainan di atas menjadikan para petani terus terpuruk.

"Selama pandemi pula kita menyadari bahwa pangan adalah kebutuhan sangat mendasar yang dibutuhkan semua orang. Dalam analisis BPS juga Pertanian adalah sektor yang terus tumbuh positif dibanding sektor lain yang terjun. Jahe merah semakin diminati dan dicari saat pandemi seperti ini, harganya cenderung stabil dan naik, serta perawatannya yang cenderung mudah," ujarnya

Dia mengungkapkan, inisiasi usaha mandiri ini sebenarnya sudah cukup lama. Isnur dan Fahmi melakukan uji coba dulu di tanah yang sama dengan beberapa metode penanaman sejak setahun yang lalu. Ketika berhasil, keduanya menjadi yakin untuk melakukan dengan skala yang lebih besar. Keduanya lantas merumuskan konsep yang adil dan seimbang untuk semua pihak baik untuk petani, pemilik lahan, tim, maupun rekan-rekan yang urun dana atau berinvestasi.

Isnur menegaskan, usaha yang dijalankan bersama Fahmi bekerja sama dengan petani dan pemilik lahan ini memang sebagai bagian dari usaha agar mereka bisa tetap produktif dan kreatif, sekaligus menyambungkan petani yang membutuhkan akses modal, pendampingan, dan pemasaran. (Baca juga: Positif Covid-19, Presiden Polandia Minta Maaf)

Apa yang dilakukan Isnur cukup mencengangkan. Musababnya dia adalah lulusan sarjana hukum dan saat ini masih menjadi Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Meski begitu, kata Isnur, selama di YLBHI justru dia banyak berhubungan dengan banyak petani.

Isnur bersama koleganya di YLBHI menyadari bahwa para petani sangat membutuhkan pendampingan dan pemberdayaan. Apalagi saat ini sangat banyak lahan yang dibeli dan dikuasai oleh perusahaan properti, tambang, dan lain. Kemudian petani menjadi buruh dan tidak bisa memiliki lahan dan menggarap lagi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2131 seconds (0.1#10.140)