Produktif dan Dapat Duit di Tengah Pandemi

Senin, 26 Oktober 2020 - 07:05 WIB
loading...
Produktif dan Dapat Duit di Tengah Pandemi
Dampak pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) memaksa perubahan pola kehidupan dan adaptasi kebiasaan baru masyarakat dunia. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Dampak pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) memaksa perubahan pola kehidupan dan adaptasi kebiasaan baru masyarakat dunia. Di Tanah Air, berbagai siasat untuk tetap bisa bertahan dan produktif di tengah pandemi, terus menerus dilakukan dengan senantiasa menjalankan protokol kesehatan secara konsisten dan disiplin ketat.



Berbagai upaya atau intervensi terutama terkait kebijakan penanganan pandemi juga telah dilakukan oleh pemerintah. Seluruh komponen bangsa, baik kelompok maupun secara mandiri bahu membahu mengatasi situasi sulit sekarang ini. Masyarakat pun diharapkan tetap produktif, kreatif, dan bekerja sama serta meningkatkan semangat saling berbagi. Dari sisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), setiap warga mesti bergotong royong menjaga lingkungannya. (Baca: Inilah Penyebab Hati Tidak Merasakan Manisnya Iman)

Pada Mei 2020, pemerintah pusat melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) telah merampungkan perumusan "Protokol Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19". Protokol disusun untuk diterapkan agar bangkit dan produktif serta tetap aman pada saat normal baru atau adaptasi kebiasaan baru.

Selain mengatur penerapan protokol kesehatan yang ketat melalui disiplin dan dengan disertai pengawasan oleh aparat maupun pemerintah daerah, Protokol Masyarakat Produktif dan Aman dari Covid-19' juga mencakup adanya pemberlakuan aktivitas perekonomian sejumlah sektor yang penting; intensitas koordinasi dari tingkat pusat hingga daerah termasuk melibatkan tingkat desa, RW, dan RT; serta evaluasi rutin atas penerapan protokol.

Dalam konteks masyarakat bangkit dan produktif, pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus mengimbau agar masyarakat tetap bisa produktif berkarya dan bekerja bahkan meningkatkan produktivitasnya di masa pandemi. Apalagi, produktivitas masyarakat selama pandemi menjadi tumpuan utama dalam pemulihan ekonomi nasional maupun ekonomi daerah.

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia (UI) Maman Suherman menggariskan, ada dua hal yang penting dilakukan di masa pandemi agar masyarakat tetap produktif bahkan hingga pandemi usai. Pertama, kemauan dan kemampuan berkolaborasi. Para pebisnis skala besar sebaiknya mau turun tangan, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), agar pelaku usaha kecil UMKM tidak makin terpuruk. Kolaborasi itu bisa menggunakan mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). (Baca juga: Kemenag bekali Guru RA Keterampilan Psikososial di Masa Pandemi)

"Misalnya berkolaborasi dalam pemasarannya, mengajarkan mereka (pelaku UMKM) e-commerce, mengajarkan mereka bagaimana berdagang lewat media online. Itu pasti akan membantu mengurangi tingkat pengangguran, keterpurukan, sekaligus mengurangi tingkat kriminalitas," paparnya.

Kedua, harus makin tinggi kesadaran dan semangat untuk berbagi dan toleran terhadap warga yang sangat membutuhkan. Kesadaran ini utamanya bagi orang-orang baik yang masih berkecukupan dan memiliki tabungan lebih. Sesama warga di lingkungan masing-masing juga perlu saling membesarkan hati dan menguatkan. Sekali lagi kata Maman, di kondisi yang sulit seperti saat ini memang mengakibatkan ada orang yang terjepit dan akhirnya terpaksa melakukan aksi kejahatan demi untuk bertahan hidup.

“Di masa pandemi saat ini harus diakui ada ekses lain. Contohnya banyak gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas), dan tingkat kriminalitas juga meningkat tajam. Tantangan aparat keamanan sekarang ini bukan sekadar membantu pemerintah mensosialisasikan "4 M". Di sisi lain, memang tugas menjaga kamtibmas tidak ringan. Apalagi perbandingan jumlah polisi dengan jumlah masyarakat Indonesia kan tidak ideal,” ujar Maman.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2178 seconds (0.1#10.140)