Bisnisnya Babak Belur, Erick Thohir Sampai Ngutang Ketua Kadin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir menceritakan jatuh bangun membangun usaha. Bahkan saat bisnisnya babak belur Erick sempat meminjam uang ke Rosan Roeslani yang saat ini menjabat sebagai Ketua Kadin Indonesia.
"Saya waktu itu sampai pinjam ke Mas Roslan. Saya pinjam satu bulan tapi sudah dibayar lunas," ungkap Erick saat temu virtual, Rabu (28/10/2020).
Menurut dia bisnisnya jatuh pada 2004 dan 2006 lalu. Erick mengaku bisnisnya mengalami kesulitan karena terlalu gesit untuk berkekspansi usaha. "Nah, pilihannya pertama mengurani pegawai atau menutup usaha. Pilihan kedua pinjam ke bank," jelasnya.
Tak tanggung-tanggung Erick bahkan sampai menjual barang mewah kesayangannya berupa lukisan hingga mobil tua miliknya. Upaya itu dilakukan untuk menutup kerugian akibat salah mengambil kebijakan usaha, "Saya harus juga melepaskan hobi saya dari lukisan dan mobil tua dan meminjam uang secara pribadi ke Mas Rosan," ungkapnya.
Namun dibalik itu, Erick berpesan jika ingin menjadi seorang pengusaha sukses itu harus berani mengambil keputusan di tengah krisis dan jangan takut mengambil risiko. "Berbeda dengan pekerja profesional, sebagai pengusaha harus berani mengambil resiko," tandasnya.
"Saya waktu itu sampai pinjam ke Mas Roslan. Saya pinjam satu bulan tapi sudah dibayar lunas," ungkap Erick saat temu virtual, Rabu (28/10/2020).
Menurut dia bisnisnya jatuh pada 2004 dan 2006 lalu. Erick mengaku bisnisnya mengalami kesulitan karena terlalu gesit untuk berkekspansi usaha. "Nah, pilihannya pertama mengurani pegawai atau menutup usaha. Pilihan kedua pinjam ke bank," jelasnya.
Tak tanggung-tanggung Erick bahkan sampai menjual barang mewah kesayangannya berupa lukisan hingga mobil tua miliknya. Upaya itu dilakukan untuk menutup kerugian akibat salah mengambil kebijakan usaha, "Saya harus juga melepaskan hobi saya dari lukisan dan mobil tua dan meminjam uang secara pribadi ke Mas Rosan," ungkapnya.
Namun dibalik itu, Erick berpesan jika ingin menjadi seorang pengusaha sukses itu harus berani mengambil keputusan di tengah krisis dan jangan takut mengambil risiko. "Berbeda dengan pekerja profesional, sebagai pengusaha harus berani mengambil resiko," tandasnya.
(nng)