Cabai Makin Pedas Bikin Inflasi di Bulan Oktober 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kelompok makanan, minuman serta tembakau yang mencapai sebesar 0,29%. Selanjutnya kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09%; kelompok kesehatan sebesar 0,15%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02%.
(Baca Juga: Usai Deflasi Beruntun, Bulan Oktober 2020 Kembali Inflasi 0,07% )
Lalu kelompok pendidikan sebesar 0,04%; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,19%. BPS mencatat inflasi di bulan Oktober 2020 sebesar 0,07% dibandingkan bulan sebelumnya (mtm) dan inflasi 1,44% dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).
Untuk makanan, komoditas yang menyumbang inflasi adalah cabai merah yang andilnya 0,09%, bawang merah 0,07 persen, dan minyak goreng 0,09%. "Sementara yang deflasi telur ayam andilnya 0,02% serta daging ayam dan buah 0,01%," jelas Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/11/2020).
(Baca Juga: Berharap Inflasi Pascapelonggaran PSBB )
Selanjutnya pakaian dan alas kaki mengalami inflasi 0,09% dan andilnya 0,01%. Selanjutnya kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,15% dan andilnya sebesar 0,01%. Lalu, untuk kelompok transportasi mengalami deflasi 0,14% dan andilnya ke deflasi sebesar 0,02%.
"Komoditas transportasi yang dominan adalah penurunan tarif angkutan udara sebesar 0,02%," tandasnya.
(Baca Juga: Usai Deflasi Beruntun, Bulan Oktober 2020 Kembali Inflasi 0,07% )
Lalu kelompok pendidikan sebesar 0,04%; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,19%. BPS mencatat inflasi di bulan Oktober 2020 sebesar 0,07% dibandingkan bulan sebelumnya (mtm) dan inflasi 1,44% dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).
Untuk makanan, komoditas yang menyumbang inflasi adalah cabai merah yang andilnya 0,09%, bawang merah 0,07 persen, dan minyak goreng 0,09%. "Sementara yang deflasi telur ayam andilnya 0,02% serta daging ayam dan buah 0,01%," jelas Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/11/2020).
(Baca Juga: Berharap Inflasi Pascapelonggaran PSBB )
Selanjutnya pakaian dan alas kaki mengalami inflasi 0,09% dan andilnya 0,01%. Selanjutnya kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,15% dan andilnya sebesar 0,01%. Lalu, untuk kelompok transportasi mengalami deflasi 0,14% dan andilnya ke deflasi sebesar 0,02%.
"Komoditas transportasi yang dominan adalah penurunan tarif angkutan udara sebesar 0,02%," tandasnya.
(akr)