Akses Peluang Kerja Semakin Mudah

Sabtu, 07 November 2020 - 08:00 WIB
loading...
A A A
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin, evaluasi jenis pelatihan memang selalu dilakukan meskipun itu tetap diserahkan kembali kepada 147 lembaga pelatihan mengenai pelatihan yang diberikan. (Baca juga: Gelaran ICTM Dorong Pertumbuhan Ekonomi)

"Ada 1534 pelatihan yang bisa dipilih, memang hanya 50 persen saja pelatihan yang dipilih. Jika ada pelatihan yang jarang dipilih oleh peserta kebijakan dari lembaga pelatihan. Jenis pelatihan sama banyak di lembaga pelatihan lain. Perbedaannya misalnya dari pelatihnya yang lebih bagus atau lebih dikenal," ungkap Rudy.

Hasil rapat Komite PMO Kartu Prakerja hingga kuartal pertama tahun 2021 masih akan melakukan pelatihan dengan konsep seperti ini (semi bansos) sehingga biaya pelatihannya masih dutetapkan sebanyak Rp 1 juta apabila sudah kembali ke modal awal biaya pelatihan akan kembali Rp 5 juta tapi insentif hanya Rp 500ribu bukan Rp 2,4 juta.

Jika kembali normal atau kembali diberi biaya Rp 5 juta. Nantinya pelatihan-pelatihan akan lebih banyak offline atau pelatihan tatap muka langsung. Seperti Mengelas, membatik dan sejenisnya.

Jika sudah ada pelatihan offline, meskipun pelatihan online masih akan tetap ada hanya untuk sektor teknologi. "Setelah pelatihan offline juga ada penempatan untuk kerja. Untuk ini akan ada kerja sama dengan pemerintah daerah yang akan menyalurkan ke perusahaan di wilayah mereka," jelasnya. (Baca juga: Pemilu Kacau, Maduro Cemooh AS)

Program Kartu Prakerja juga kedepannya akan membuat marketplace untuk pencari pekerjaan. Supply dan demand tenaga kerja akan bertemu di portal tersebut. Para alumni dari Kartu Prakerja juga akan dibuatkan asosiasi atau perkumpulan sebagai wadah berkumpul. Jaringan mereka akan semakin banyak.

Untuk proses penyaluran tenaga kerja ini memang masih butuh proses. "Kami masih fokus memberi pelatihan nanti ketika ekonomi semakin membaik, perusahaan sudah siap menerima pekerja baru. Mereka yang siap kerja juga sudah tersedia, alumni Kartu Prakerja," sambung Rudy.

Dukungan atas program ini datang dari Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih. Baginya, masyarakat usia produktif butuh belajar kembali atau mendapat ilmu baru terlebih di tengah pandemi dan mereka yang kehilangan pekerjaan.

IKM Kemenperin memang belum ada kerjasama signifikan hanya memberikan data IKM mana saja yang terkena dampak dari pandemi ini. Mereka juga sosialisasikan juga kepada para IKM untuk mengikuti program Kartu Prakerja. (Lihat videonya: Pemda DKI Jakarta Berencana Perpanjang PSBB Transisi)

"Semoga nanti prakerja bisa bekerja sama dengan sentra di daerah karena di sana sudah ada proses produksi hanya tinggal diasah untuk meningkatkan produksi. Ilmu apalagi yang haruss ditambah. Untuk kami di industri itu sangat penting," harapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2207 seconds (0.1#10.140)