Pernah Dipakai Soeharto, Kini Jokowi Juga Gunakan PMO untuk Garap Infrastruktur

Rabu, 18 November 2020 - 18:22 WIB
loading...
Pernah Dipakai Soeharto,...
Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil menyebut, pemerintah akan mendorong pendekatan Project Management Office (PMO) dalam melakukan pembangunan infrastruktur. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) Sofyan Djalil menyebut, pemerintah akan mendorong pendekatan Project Management Office (PMO) dalam melakukan pembangunan infrastruktur yang pernah dipakai pada zaman Soeharto . Tujuannya agar pembangunan infrastruktur dilakukan dengan cepat.

(Baca Juga: Cerita Menteri Sofyan Djalil Soal Sengketa Tanah yang Bisingnya Luar Biasa )

Menurut Sofyan, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk membuat dua pilot project. Namun proyek-proyek tersebut harus bersifat komprehensif.

"Presiden meminta kepada kita semua untuk buat dua pilot project yang sukses yang komprehensif. Bapak Presiden mengatakan, mari kita melakukan pendekatan PMO," ujarnya dalam acara Jakarta Food Security Summit Virtual, Rabu (18/11/2020).

Menurut Sofyan, pendekatan PMO sendiri sebenarnya pernah dilakukan ketika zaman kepemimpinan Presiden Soeharto. Ketika itu lanjut Sofyan Djalil, pendekatan itu banyak melahirkan inisiatif-inisiatif proyek yang sangat bagus.

"PMO itu sebenarnya zaman Pak Harto itu pendekatan proyek. Zaman Pak Harto berhasil, banyak sekali inisiatif-inisiatif karena pendekatan proyek," kata Sofyan.

(Baca Juga: Duh! Banyak Tanah Bekas Penjajah Belum Dipetakan )

Menurut Sofyan, rating keberhasilan dengan menggunakan pendekatan PMO ini sangat tinggi. Dibandingkan dengan pendekatan lainnya seperti sektoral yang justru bisa membuat pekerjaan terhambat.

"Nah jadi sekarang dikatakan, melalui mekanisme PMO. Karena kalau melalui pendekatan sektoral enggak akan jalan. Karena koordinasinya berat sekali," jelasnya.

Sebagai contohnya ketika membangun proyek waduk Jatigede di Sumedang. Ketika itu, waduk tersebut sudah rampung sejak akhir 2020 lalu. Namun sayangnya, waduk Jatigede itu belum bisa diisi oleh air karena masih banyak masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Jika menggunakan pendekatan ala birokrasi, membutuhkan waktu yang sangat lama karena berhubungan dengan lintas Kementerian dan Lembaga. "Harus dikeluarkan masyarakat dan masyarakat mau keluar karena masyarakat tahu bahwa tanah itu adalah tanah waduk yang sudah dibebaskan oleh pemerintah," jelasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tol Yogyakarta-Bawen...
Tol Yogyakarta-Bawen Ditargetkan Beroperasi Sebagian Tahun Depan
Industri Semen Mortar...
Industri Semen Mortar Kian Kompetitif, Permintaan di Jabar Meningkat
Asosiasi Logistik Pede...
Asosiasi Logistik Pede BPI Danantara Jadi Alternatif Pembiayaan Infrastruktur
Daftar Proyek Tol Berpotensi...
Daftar Proyek Tol Berpotensi Mangkrak Imbas Efisiensi Anggaran KemenPU
Indonesia dan PEA Perkuat...
Indonesia dan PEA Perkuat Kolaborasi Energi Bersih dan Digitalisasi Industri
Menjaga Sektor Konstruksi...
Menjaga Sektor Konstruksi di Tengah Efisiensi Anggaran Besar-besaran
Pembangunan Infrastruktur...
Pembangunan Infrastruktur Bakal Mandek usai Anggaran Kementerian PU Dipangkas Rp81,38 T
Menko AHY Blak-blakan...
Menko AHY Blak-blakan Soal Kebocoran Anggaran Proyek Infrastruktur
Pihak Aguan Klaim HGB...
Pihak Aguan Klaim HGB di Pagar Laut Tangerang Dulunya Sawah, Dibeli Zaman Soeharto
Rekomendasi
Calon Kepala Daerah...
Calon Kepala Daerah Baru Mendaftar ke KPU untuk Gantikan Kandidat yang Didiskualifikasi
Telkomsel Prestige SkyEase...
Telkomsel Prestige SkyEase Bikin Terbang ala Sultan: Dijemput, Dimanja di Lounge, Diantar ke Pesawat
Sadis! Suami Tega Bakar...
Sadis! Suami Tega Bakar Istri Siri karena Cemburu
Berita Terkini
BNI Gandeng Duluin Perluas...
BNI Gandeng Duluin Perluas Inklusi Keuangan, Bikin Karyawan Sejahtera
17 menit yang lalu
Bisnis di Eropa Runtuh...
Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya
24 menit yang lalu
PLN IP Targetkan Penambahan...
PLN IP Targetkan Penambahan Daya Listrik 2.000 MW di 2025
38 menit yang lalu
Clarissa Tanoesoedibjo...
Clarissa Tanoesoedibjo Hadiri Pengukuhan Pengurus Kadin Masa Bakti 2024-2029
1 jam yang lalu
Jelang Panen Raya 2025,...
Jelang Panen Raya 2025, Serapan Gabah BULOG Capai 300.000 Ton
1 jam yang lalu
Pasokan BBM dan LPG...
Pasokan BBM dan LPG Dipastikan Aman Penuhi Kebutuhan Lebaran 2025
2 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Kini...
3 Alasan Rusia Kini Didukung AS untuk Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved