Mantan Wapres Boediono Beberkan Dampak Ekstrem Pandemi, Dari Ketimpangan Hingga Perang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI ke-11 Boediono mengatakan bahwa pandemi Covid-19 akan memicu munculnya ketimpangan sosial. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun akan dirasakan oleh semua negara.
"Jika Anda bertanya kepada saya, dampak dari pandemi maka jawaban saya adalah meningkatnya ketimpangan ekonomi dan sosial di semua negara," katanya dalam seminar secara daring, Selasa (8/12/2020).
( )
Dia menjelaskan, setelah ada ketimpangan sosial, maka yang selanjutnya terjadi adalah tindak kejahatan. Ketimpangan ekonomi akan membuat gesekan sosial yang ada di masyarakat. "Melebarnya kesenjangan ekonomi dan sosial merupakan penyebab banyaknya kejahatan, konflik sosial, dan bahkan perang," jelasnya.
Meski begitu, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2008-2009 itu mendorong agar masyarakat berpikir positif. Dalam situasi seperti ini masyarakat harus bersikap optimis.
( )
"Saat ini banyak berita yang bersifat hati-hati daripada berita yang optimis. Tentu bukan untuk menyebarkan pesimisme di antara kita, tetapi untuk memotivasi supaya lebih siap," tandasnya.
Lihat Juga: Pandemi Segera Berakhir tapi Jangan Lengah! Sri Mulyani Ingatkan Risiko Ketidakpastian Global
"Jika Anda bertanya kepada saya, dampak dari pandemi maka jawaban saya adalah meningkatnya ketimpangan ekonomi dan sosial di semua negara," katanya dalam seminar secara daring, Selasa (8/12/2020).
( )
Dia menjelaskan, setelah ada ketimpangan sosial, maka yang selanjutnya terjadi adalah tindak kejahatan. Ketimpangan ekonomi akan membuat gesekan sosial yang ada di masyarakat. "Melebarnya kesenjangan ekonomi dan sosial merupakan penyebab banyaknya kejahatan, konflik sosial, dan bahkan perang," jelasnya.
Meski begitu, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2008-2009 itu mendorong agar masyarakat berpikir positif. Dalam situasi seperti ini masyarakat harus bersikap optimis.
( )
"Saat ini banyak berita yang bersifat hati-hati daripada berita yang optimis. Tentu bukan untuk menyebarkan pesimisme di antara kita, tetapi untuk memotivasi supaya lebih siap," tandasnya.
Lihat Juga: Pandemi Segera Berakhir tapi Jangan Lengah! Sri Mulyani Ingatkan Risiko Ketidakpastian Global
(ind)