Pemulihan Ekonomi Ditentukan Karakteristik Suatu Daerah, Kok Bisa?

Selasa, 22 Desember 2020 - 11:30 WIB
loading...
Pemulihan Ekonomi Ditentukan Karakteristik Suatu Daerah, Kok Bisa?
Menurut Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro, karakteristik provinsi akan menentukan kecepatan recovery ekonomi nasional. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonom i menurut ekonom menunjukkan tren perbaikan seperti terlihat pada pertumbuhan kuartal per kuartalan. Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro memperkiraan, pertumbuhan ekonomi tahun 2020 akan berkisar pada angka -1.5 %- 2.2% sebelum tumbuh sekitar 4,4% di tahun 2021.

(Baca Juga: Sebut Tahun 2020 Sangat Sulit, Jokowi: Pemulihan Ekonomi Mulai Terlihat )

Berbagai faktor yang mempengaruhi ekonomi tahun 2020 di antaranya ada stimulus yang besar seperti tingkat inflasi dan BI 7-day (Reverse) Repo Rate yang rendah.

"Sebelumnya kita juga sudah alami kontraksi ekonomi yang dalam di kuartal 2-3 tahun 2020. Selain itu pemulihan karena efek low based di 2020 juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi ke depannya," kata Andry saat Paparan Economic Outlook 2021 secara virtual di Jakarta, Selasa (22/12/2020).

Menurutnya dengan kedatangan vaksin Covid-19 asal China ke Tanah Air serta pertumbuhan ekonomi dunia yang membaik, maka pertumbuhan ekonomi 2021 akan pulih disertai likuiditas Global yang tetap melimpah. Akan tetapi lanjut dia, proses pemulihan tergantung beberapa skema. Pertama seberapa cepat ekonomi akan kembali pulih 100% serta lokasi perusahaan.

(Baca Juga: Gandeng China, Luhut Kebut Pemulihan Ekonomi Pariwisata RI )

Menurut Andry, karakteristik provinsi akan menentukan kecepatan recovery. Sebagai contoh ada nasabah sektor F&B di Sumatera atau Jawa relatif lebih diuntungkan dibandingkan nasabah di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara. Hal tersebut disebabkan karena dominasi satu sektor mempengaruhi kecepatan pemulihan sektor tertentu.

"Sebenarnya ada beberapa pulau yang sudah recovery apalagi pulau berbasis sektoritas, sudah ada pemulihan indeksnya. Tapi masih ada pulau yang masih legging seperti di Bali dan Nusa Tenggara," jelas dia.

Meski demikian, recovery masih bisa ditolong oleh seberapa bagus distribusi produk dan pemanfaatan digital platform terutama untuk segmen UMKM.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5451 seconds (0.1#10.140)