Kurangi Ketergantungan, Erick Ingin BUMN Bisa Produksi Ventilator

Kamis, 16 April 2020 - 21:52 WIB
loading...
Kurangi Ketergantungan,...
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Besarnya ketergantungan Indonesia terhadap impor alat kesehatan dimanfaatkan para pemburu rente untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Apalagi di saat pandemi Covid-19 sekarang ini, para mafia membuat alat kesehatan semakin langka, yang ujung-ujungnya merugikan negara.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertekad melawan para mafia alat kesehatan sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor alat kesehatan dan bahan baku obat.

Untuk itu, Erick menugaskan tiga BUMN industri pertahanan yaitu PT LEN (Persero), PT Pindad (Persero), PTDI (Persero), untuk memproduksi alat bantu pernafasan atau ventilator sendiri. Keberadaan ventilator sangat penting dalam penanganan pasien corona.

Kementerian BUMN juga menunjuk PT Indofarma untuk menyerap dan mendistribusikan produksi ventilator dari ketiga BUMN yang bergerak di sektor industri pertahanan tersebut.

Erick juga meminta perusahaan BUMN bergotong royong dengan akademisi dan swasta nasional untuk memproduksi ventilator lokal.

"Mudah-mudahan apa yang dilakukan para pembuat ventilator lokal dari UI, BPPT, ITS, ITB, Balitbang ESDM dan beberapa perusahaan swasta nasional akan disinergikan dengan industri pertahanan kita. Saya kemarin coba kontak dengan industri pertahaan untuk mencoba sinergikan," ujar Erick dalam siaran di akun Instagramnya, @erickthohir, Kamis (16/4/2020).

Erick melihat ketergantungan bahan baku obat dan alat kesehatan Indonesia dari luar negeri menjadi persoalan bagi bangsa ketika terjadi situasi yang tidak biasa, seperti kondisi pandemi corona sekarang ini.

"Seperti yang Presiden sampaikan, kita tidak bisa bergantung pada luar negeri, karena negara kita sangat besar. Saat ini, 90% bahan baku untuk industri obat kita dari luar negeri, demikian juga alat kesehatan, mayoritas dari luar negeri," katanya.

Dia menambahkan Kementerian BUMN mulai melakukan konsolidasi penguatan ketahanan kesehatan dengan menggabungkan sekitar 70 rumah sakit milik BUMN. Hal serupa juga diterapkan pada BUMN-BUMN yang bergerak di bidang farmasi. Konsolidasi RS BUMN saat ini mampu menghasilkan 2.375 kamar yang siap melayani pasien corona.

"Tidak di situ saja, dari (BUMN) farmasi juga kita gabungkan. Yang sedang kita review adalah bagaimana ini bisa menjadi rantai pasok dengan RS BUMN ke depan," tegasnya.
(bon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ini Kuasa Erick Thohir...
Ini Kuasa Erick Thohir usai BUMN Ditarik ke Danantara
Garap Program Pemerintah,...
Garap Program Pemerintah, Menteri BUMN Gandeng Kementerian UMKM, Menteri PKP, dan BPOM
Intip 100 Hari Kerja...
Intip 100 Hari Kerja Kementerian BUMN: Gandeng 16 Kementerian dan 6 Badan demi Dukung Asta Cita
Transformasi Digital...
Transformasi Digital Momentum Perkuat Penggunaan Produk Alkes Lokal
Tarif Transportasi Dipastikan...
Tarif Transportasi Dipastikan Tidak Naik Selama Periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025
Siap Kerja Keras Dukung...
Siap Kerja Keras Dukung Visi Prabowo, Erick Thohir Bakal Sisakan 30 BUMN
Menteri BUMN Era Prabowo-Gibran...
Menteri BUMN Era Prabowo-Gibran Jangan Lagi Dijabat Tim Sukses
Ngeri! Erick Thohir...
Ngeri! Erick Thohir Sebut Ada 2 Miliar Serangan Siber dalam Sehari ke BUMN
Erick Thohir: Merger...
Erick Thohir: Merger BUMN Karya Tinggal Tunggu Tanda Tangan Basuki
Rekomendasi
Operasi Senyap Penggemar...
Operasi Senyap Penggemar Everton Rusak Pesta Juara Liverpool
Hadiri Seminar UI, Sri...
Hadiri Seminar UI, Sri Gusni: Perempuan Bisa Memimpin lewat Keberanian ala Kartini
Kekuasaan Kerajaan Majapahit...
Kekuasaan Kerajaan Majapahit Terbelah Dua Sebelum Sumpah Palapa Gajah Mada
Berita Terkini
Harga Emas Hari Ini...
Harga Emas Hari Ini Masih di Bawah Rp2 Juta per Gram, Saatnya Beli?
12 menit yang lalu
Bank Dunia Membunyikan...
Bank Dunia Membunyikan Alarm Soal Jeratan Utang di Negara Berkembang, Termasuk RI?
41 menit yang lalu
Regenerasi Petani Kementan...
Regenerasi Petani Kementan Dipuji IFAD, Siap Ditularkan ke Negara Lain
50 menit yang lalu
Menteri Luar Negeri...
Menteri Luar Negeri China Sebut Tarif AS Tindakan Egois yang Ekstrem
1 jam yang lalu
IHSG Berpotensi Lanjutkan...
IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan ke 6.700, Investor Pantau Data Inflasi
1 jam yang lalu
Inovasi BNIdirect Raih...
Inovasi BNIdirect Raih 3 Penghargaan dari The Digital Banker
11 jam yang lalu
Infografis
5 Makanan yang Memicu...
5 Makanan yang Memicu Pikun, Bisa Mengakibatkan Kerusakan Otak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved