Berkah, Peringkat Keuangan Syariah Indonesia Terus Menanjak

Selasa, 29 Desember 2020 - 16:03 WIB
loading...
Berkah, Peringkat Keuangan Syariah Indonesia Terus Menanjak
Pasar keuangan syariah Indonesia dinilai sangat potensial sehingga peringkat negara ini terus meningkat secara global. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemerintah menyebutkan peringkat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global mengalami kenaikan tahun ini. Sejumlah lembaga pemeringkat aset dan keuangan syariah internasional menempatkan Indonesia di posisi lima besar, lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kenaikan peringkat itu menandakan bahwa Indonesia serius mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah.

(Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Kinerja Bank Syariah Lebih Moncer Dibanding Konvensional)

"Perkembangan keuangan syariah Indonesia atau keuangan Islam Indonesia menunjukkan bahwa memang Indonesia memiliki potensi yang besar. Tentu tidak heran karena kita adalah negara dengan penduduk muslim besar dan juga mengalami kenaikan kelas menengah yang memberikan dukungan terhadap growing demand dari pelayanan keuangan syariah," papar Sri Mulyani secara virtual, Selasa (29/12/2021).

Bahkan, pada tahun ini peringkat Indonesia kembali naik ke posisi empat dengan indikator ekonomi dan keuangan syariah mencapai 91,2. Indonesia hanya berada di bawah Malaysia (290,2), Arab Saudi (155,1), dan Uni Emirat Arab (133).

Dalam Laporan Perkembangan Keuangan Islam yang dirilis ICD Refinitiv Islamic Finance Development Indicator (IFDI), Indonesia menduduki peringkat ke-2 pada 2020 ini. Posisi RI ini naik dari peringkat ke-4 pada tahun 2019 lalu.

"Berdasarkan data yang dirilis Global Islamic Economic Indicator (GIEI), sektor keuangan syariah Indonesia pada 2019 mengalami kenaikan lima peringkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari peringkat ke-10 pada 2018 menjadi peringkat ke-5 pada 2019," bebernya.

(Baca Juga: Sri Mulyani: Perkembangan Keuangan Syariah Cukup Mengesankan)

Indonesia juga mengalami kenaikan jumlah kelas menengah. Kondisi ini, sebut Sri Mulyani, menimbulkan suatu aspirasi sekaligus potensi bagi berkembangnya industri keuangan syariah di Indonesia yang tentu menimbulkan persoalan mengenai kebutuhan sumber daya manusia.

"Oleh karena itu dibutuhkan adanya sumber daya manusia yang betul-betul memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai universal dari Islam, yaitu keadilan, kejujuran dan dapat dipercaya, serta men-deliver apa yang dijanjikannya," tandasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1062 seconds (0.1#10.140)