Tutup Tahun, Sri Mulyani 'Curhat' Soal Ujian Berat Sepanjang 2020

Kamis, 31 Desember 2020 - 17:12 WIB
loading...
A A A
Sri Mulyani mengistilahkan tahun ini sebagai situasi extraordinary yang mengharuskan pemerintah mengambil langkah-langkah luar biasa merespons krisis. Indonesia untuk pertama kalinya masuk jurang resesi sejak 1998.

Pendapatan negara ditargetkan awalnya mencapai Rp2.233,2 triliun. Rinciannya, penerimaan perpajakan Rp1.865,7 triliun, PNBP Rp367 triliun, dan hibah Rp0,5 triliun. Pertumbuhan ekonomi dipatok 5,3 persen.

"Target tahun ini merupakan target yang optimal, namun tetap realistis untuk mendukung capaian sasaran pembangunan dan tetap adaptif menghadapi risiko perekonomian," ujar Sri Mulyani ketika itu.

( )

Penyebaran virus corona yang tak terkendali mengubah arah pertumbuhan ekonomi yang awalnya optimistis. Pemerintah menerapkan pembatasan aktivitas masyarakat untuk mencegah lebih luas infeksi virus. Praktis, kegiatan ekonomi sempat lumpuh total.

Alhasil, pendapatan negara yang sebagian besar bersumber dari pajak berkurang drastis. Target disesuaikan dari Rp2.233 triliun menjadi Rp1.699 triliun lewat Perppu 72/2020. Hingga akhir November 2020, pendapatan negara terealisasi Rp1.423 triliun.

Belanja negara dalam APBN 2020 dikerek ke atas untuk mendukung pemulihan. Pagu belanja negara naik menjadi Rp2.739 triliun. Kenaikan belanja tersebut sudah termasuk untuk stimulus fiskal terkait Covid-19 yang mencapai Rp405,1 triliun. Hingga akhir November, realisasi belanja mencapai Rp2.306 triliun.
(ind)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)