Pembatasan Kegiatan Gak (Belum) Ngaruh ke Mata Uang Garuda

Rabu, 06 Januari 2021 - 18:15 WIB
loading...
Pembatasan Kegiatan Gak (Belum) Ngaruh ke Mata Uang Garuda
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pasar spot sore ini ditutup menguat. Padahal pemerintah baru saja mengumumkan pembatasan kegiatan masyarakat di Jawa dan Bali guna membatasi penyebaran Covid-19.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat 20 poin ke level Rp13.895 dari penutupan sebelumnya di level Rp13.915 per USD. ( Baca juga:Awas Rupiah Melemah di Tengah Penantian Siapa Pemegang Kendali Senat AS )

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan tipis rupiah sore ini ditopang oleh membaiknya data ekonomi, baik eksternal maupun internal. Kemudian juga ditopang dengan adanya penanganan Covid-19 dari pemerintah.

"Adapun pembatasan yang akan dilakukan adalah pertama, membatasi work from office (WFO). WFO hanya menjadi 25% dan work from home (WFH) menjadi 75%. Kedua, kegiatan belajar-mengajar masih akan daring," kata Ibrahim di Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Selanjutnya, dilakukan pembatasan jam buka pusat perbelanjaan alias mal sampai jam 19.00 WIB. Untuk restoran 25% dan pemesanan makanan harus take away, atau delivery. Keempat, konstruksi masih tetap berjalan 100% dengan protokol kesehatan ketat dan rumah ibadah dibatasi 50%.

Ia juga menyampaikan, Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,4% pada 2021 yang dalam laporan Bank Dunia bertajuk "Global Economic Prospects" edisi Januari 2021. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik didasarkan pada distribusi dan peluncuran vaksin yang efektif pada kuartal I 2021. ( Baca juga:Ramalan Khalifah Umar tentang Utsman Jadi Kenyataan: Nepotisme Merajalela )

Meski ekonomi mulai pulih, aktivitas ekonomi diprediksi masih belum kembali sepenuhnya seperti sebelum pandemi Covid-19. Sebab, dampak pandemi bersifat jangka panjang.

“Dengan membaiknya data ekonomi baik eksternal maupun internal membuat pelaku pasar optimistis, pertumbuhan ekonomi baik global maupun domestik akan kembali membaik sehingga aliran modal asing akan kembali masuk dalam pasar finansial dalam negeri,” tandasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2281 seconds (0.1#10.140)